OLAHRAGA

Barbara Fc Dijatuhi Sanksi Larangan Berlaga di Kompetisi Resmi PSSI

215
×

Barbara Fc Dijatuhi Sanksi Larangan Berlaga di Kompetisi Resmi PSSI

Sebarkan artikel ini
Komisi Disiplin (Komdis) PSSI Sampang saat membahas kericuhan di turnamen internal Askab PSSI Sampang 2020 di kantor DPRD.

PETAJATIM.co, Sampang – Komisi disiplin Asosiasi kabupaten (Askab) Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Kabupaten Sampang akhirnya menjatuhkan sanksi bagi klub sepak bola Barbara Fc dan Putra Banyuates atas kericuhan yang terjadi di laga turnamen internal pada Jumat 25 Desember 2020.

Sanksi untuk klub Barbara Fc terbilang cukup berat. Karena selain tidak boleh mengikuti kompetisi resmi tingkat kabupaten selama dua musim berturut-turut. Klub asal kecamatan penghasil genting (Karang Penang) ini juga diwajibkan membayar denda sebesar Rp 10 juta kepada panitia penyelenggara.

Sementara, sanksi untuk klub Putra Banyuates itu diberikan kepada tim official inisial pelatih inisial (YS). Ia tidak diperbolehkan ikut mendampingi klub Putra Banyuates saat merumput di kompetisi resmi PSSI. Larangan itu berlaku selama dua kali pertandingan.

Tak hanya klub yang dijatuhi sanksi. Tapi Komisi Disiplin (Komdis) PSSI juga menjatuhkan sanksi kepada para Pantia Pelaksana, Pengawas Pertandingan dan Pengadil lapangan.

Panitia pelaksana yang terdiri dari Wafi Anas, Fauzan, Mohammad Imam, Hamdan dan Haris dijatuhi sanksi dilarang menjadi panitia selama dua kali pertandingan resmi tingkat kabupaten Sampang.

Wasit Imam Hakiki yang memimpin jalannya pertandingan antara Putra Banyuates melawan Barbara Fc juga dilarang memimpin satu kali pertandingan resmi di Sampang. Begitu juga dengan Ainul Yaqin dan Fajar asisten wasit. Sementara, Fajar yang bertindak sebagai pengawas pertandingan juga dilarang memimpin pengawasan pertandingan resmi.

Ketua Komdis Askab PSSI Sampang H. Bahri menjelaskan, Penjatuhan sanksi kepada Panitia Pelaksana, Pengawas Pertandingan, Pengadil lapangan dan kedua klub diberikan sesuai dengan peraturan yang ada dan berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan.

Sebelum menetapkan sanksi. Pihaknya sudah memanggil semua pihak terkait dan meminta klarifikasi terkait masalah kericuhan yang terjadi di debut Putra Banyuates vs Barbara Fc.

“Kami akui bahwa kericuhan di laga Putra Banyuates vs Barbara Fc antara lain dikarenakan panitia tidak tegas. Makanya, sanksi tidak hanya diberikan kepada klub yang bermain. Melainkan juga panitia, pengawas pertandingan dan pengadil lapangan,” kata Bahri, usai pertemuan.

“Bagi klub yang merasa kurang puas dengan putusan sanksi ini. Bisa mengajukan banding ke komisi banding PSSI. Kami memberikan tenggang waktu selama 7 hari terhitung mulai tanggal penjatuhan sanksi,” imbuhnya.

Sebelumnya, Menager Putra Banyuates Bambang Joko Santoso menuturkan, kericuhan pertandingan terjadi pada menit ke 27 di babak pertama. Saat itu, timnya dalam posisi menang dengan skor 1 0.

Pada menit ke 25 pemainnya melakukan pelanggaran. Saat wasit ingin mengganjar kartu kuning, Beberapa suporter dari Barbara Fc berlari ke lapangan mengejar dan memukuli pemain Putra Banyuates. Bahkan, tim official pelatihan yang berusaha melerai juga ikut dipukuli.

“Ada lima pemain kami dan satu tim official yang cidera dan luka-luka karena kena pukul oleh suporter lawan,” terang Joko.

Pihaknya menyayangkan ketidak tegasan dari panitia pelaksana dalam menerapkan semua peraturan yang dibuat. Salah satunya, terkait dengan larangan membawa penonton atau suporter ke dalam stadion.

“Aturannya semua club yang bertanding di turnamen ini tidak boleh membawa suporter. Kami minta PSSI bisa mengusut tuntas persoalan ini,” tandasnya usai menghadiri pertemuan di DPRD.

Penulis : Zainal Abidin
Editor : Heru