KINERJA

Berikut Keterangan Dispertan KP Menyikapi Wabah PMK di Sampang

33
×

Berikut Keterangan Dispertan KP Menyikapi Wabah PMK di Sampang

Sebarkan artikel ini
Pedagang saat menjual sapinya di pasar hewan

PETAJATIM.co, Sampang – Wabah Penyakit Mulut dan Kuku ( PMK) menyerang sapi peternak di 14 Kecamatan se Kabupaten Sampang. Kamis ( 2/6/2022).

Berdasarkan pemetaan yang dilakukan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dispertan dan KP) setempat, PMK sudah mewabah di 14 kecamatan se Kabupaten Sampang.

Namun,  hingga saat ini masih belum ada laporan sapi milik peternak yang mati disebabkan oleh Penyakit Mulut dan Kuku tersebut

Kepala Bidang (Kabid) Peternakan dan Kesehatan Hewan Disperta KP Sampang Hendra Gunawan mengatakan , memang ditengah PMK mewabah di Sampang ada dua ekor sapi milik warga meninggal.

Akan tetapi, setelah diselidiki pemicu kematiannya bukan disebabkan oleh PMK melainkan penyakit lainnya.

“Kemarin yang saya datangi di Desa Pajeruan, Kecamatan Kedungdung, Sampang ternyata kematiannya karena tidak bisa melahirkan,” ujarnya Kamis (2/6/2022).

Masih kata Hendra , secara teori PMK ini penyakit yang tidak membahayakan, artinya tidak sampai membunuh hewan ternak, namun penularannya sangat cepat sekali.

Pada saat sapi terjangkit PMK akan mengalami gejala demam, bahkan menurunnya nafsu makam hingga sapi mengalami kondisi kurus.

Walaupun dalam kondisi tersebut dapat disembuhkan dan peluang sembuh cukup tinggi, dengan catatan pemilik harus telaten berupaya merawatnya.

“Jadi jika sapi sudah menunjukkan tidak doyan makan, pemilik mau tidak mau harus menyuapi sapi itu agar umunya tetap bugar,” terangnya.

Kemidian Ia menambahkan , sejauh ini Dispertan dan KP sudah melakukan survelen bersama TNI/Polri, sekaligus melakukan sosialisasi tentang mengantisipasi wabah PMK ini.

“Jika terdapat sapi yang sakit, kemudian pemiliknya mengalami keterbatasan tenaga ataupun biaya disarankan melapor kepada kami,” tutupnya.

Penulis         : Tricahyo
Editor            : Heru
.