PERISTIWA

Dua Bocah di Ketapang Diduga Keracunan Makan Jajan Nabati dan Permen Warna

469
×

Dua Bocah di Ketapang Diduga Keracunan Makan Jajan Nabati dan Permen Warna

Sebarkan artikel ini
Salah satu bocah yang diduga keracunan bersama orang tuanya.

PETAJATIM.co, Sampang – Dua bocah balita asal Bersukun Desa Karanganyar, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang, yang diduga mengalami keracunan setelah mengonsumsi jajanan wafer nabati dan permen warna kini sedang menjalani perawatan di salah satu perawat di desa setempat, Senin (8/3/2021).

Kepala Puskesmas Ketapang, Susyati mengatakan, nama bocah yang diduga keracunan atas nama Aldo (3.5) dan anggi (2) anak Toseh, warga Bersukun, Desa Karanganyar, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang.

Untuk menindaklanjuti berita tersebut, pihaknya menugaskan bidan desa setempat Farida untuk mengkroscek dan memastikan untuk segera mengambil langkah langkah yang terbaik terhadap bocah tersebut.

“Bahkan kami menyarankan untuk segera dibawa ke Puskesmas untuk menjalani perawatan lebih lanjut penanganan khusus,” ungkapnya.

Alhamdulillah kedua bocah yang diduga keracunan jajanan tersebut sudah ditangani oleh perawat Sauri perawat yang tinggal di Desa Karanganyar yang bertugas di Puskesmas Batulenger.

“Kedua bocah kini sudah menjalani perawatan dan penanganan medis, mudah mudahan kedua bocah tersebut segera pulih dan sembuh,”harapnya.

Semalam bocah terdebut sudah habis infus 1 dan tidak muntah dan kini kondisinya sudah pulih , saat ini sudah pulang kerumahnya.

“Kini kondisi Aldo sudah pulih dan sedang bermain denga teman temannya.

“Saya mengimbau kepada semua orang tua untuk lebih berhati-hati dalam mengawasi anaknya agar tidak mengonsumsi jajan yang sudah lama (kadaluarsa), agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti yang dialami oleh dua bocah tersebut. Bahkan ia menyarankan apabila membeli makanan untuk lebih jeli melihat tanggal produksinya.

“Waspadalah kepada orang tua untuk memberi jajanan kepada anaknya, agar kejadian ini tidak terulang kembali, karena sangat berbahaya untuk kesehatan anak-anak,” pungkasnya.

Penulis : Tricahyo
Editor : Heru