KINERJA

Konflik Inter-Religius Berakhir, Ratusan Mantan Pengikut Syiah Pulang ke Kampung Halaman di Sampang

64
×

Konflik Inter-Religius Berakhir, Ratusan Mantan Pengikut Syiah Pulang ke Kampung Halaman di Sampang

Sebarkan artikel ini
Ratusan orang pengungsi menjalani ikrar kembali ke Sunni di Pendopo Trunojoyo, Sampang Madura pada Kamis (5/11/2020).

PETAJATIM.co, Sampang – Sebanyak 274 mantan pengikut ajaran Syiah yang mengungsi selama 10 tahun di Rusunawa, Kabupaten Sidoarjo, akhirnya bisa pulang ke tanah kelahirannya di desa Karang Gayam kecamatan Omben dan Desa Bluuran Kecamatan Karang Penang Kabupaten Sampang.

Proses tersebut ditangani langsung Pemkab Sampang sebagai tanda bahwa konflik sosial inter-religius Sunni-Syiah sudah berakhir.

Bupati Sampang Slamet Junaidi mengatakan penyelesaian konflik sosial paham Sunni-Syiah tidak terlepas dari upaya dan kerja keras seluruh pihak, utamanya Forkopimda, ulama dan tokoh masyarakat.

Menurutnya, seluruh mantan pengikut aliran Syiah yang pulang ke kampung halaman telah dibaiat dan kembali ke ajaran ahlussunnah waljamaah (Aswaja) atau Sunni.

“Proses baiat dilakukan dua tahun yang lalu tepatnya di bulan November 2020 yang diikuti 274 jiwa. Pembaiatan disaksikan oleh tokoh agama dan masyarakat setempat di Pendapa Trunojoyo Sampang,” katanya.

Dia menyatakan pemulangan mantan pengikut aliran Syiah itu dilakukan secara bertahap. Kali ini dilakukan pemulangan sebanyak 53 jiwa dengan rincian 14 Kartu Keluarga (KK). Mereka pulang lengkap dengan membawa dokumen kependudukan.

“Pemulangan sengaja dilakukan pada hari Jumat dengan harapan untuk mendapatkan keagungan hari Jumat di bulan Ramadan. Tidak ada alasan lagi untuk tidak memulangkan mereka yang mengungsi akibat konflik sosial. Konflik sudah tidak ada lagi dan mereka akan hidup damai di kampung halamannya,” imbuhnya.

Dia menegaskan, konflik kemanusiaan harus segera diselesaikan. Jika dibiarkan tanpa solusi, maka pemangku kebijakan telah melakukan tindakan yang tidak humanis. Tidak ada manusia di dunia ini yang ingin hidup secara terus menerus dalam konflik.

“Ini masalah kemanusiaan harus segera kita selesaikan. Alhamdulillah dengan perjuangan panjang konflik ini selesai,” ungkapnya.

Penulis : Zainal Abidin
Editor : Heru