KINERJA

Pemenang Tender Preservasi Jalan Nasional Tanjung Bumi-Pamekasan-Sumenep Madura Diumumkan Lusa

205
×

Pemenang Tender Preservasi Jalan Nasional Tanjung Bumi-Pamekasan-Sumenep Madura Diumumkan Lusa

Sebarkan artikel ini
Pengendara melintas di jalan nasional wilayah Pantura Madura, Jawa Timur.

PETAJATIM.co, Sampang – Lelang proyek preservasi ruas jalan nasional Tanjung Bumi-Pamekasan-Sumenep, Madura Jawa Timur terus berprogres. Sesuai jadwal yang tertera di web resmi Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kementerian PUPR, pemenang lelang proyek fisik dengan pagu anggaran Rp 42 miliar itu akan diumumkan pada 11 Februari 2022.

Secara keseluruhan ada 30 perusahaan jasa konstruksi yang mengikuti lelang tersebut. Namun dari jumlah itu, hanya empat perusahaan yang melakukan penawaran harga.

Pertama yaitu, PT Amin Jaya Karya Abadi yang menawar Rp 30.140.690.800,00; PT Sandhi Artha Mandiri menawar Rp 30.950.566.270,25; Kemudian PT Masa Sinar Mulia senilai Rp 31.086.216.143,40; dan terakhir PT Trijaya Adymix asal Mojokerto, Jawa timur dengan penawaran Rp 32.863.127.664,40.

PT Amin Jaya Karya Abadi sampai saat ini masih nangkring diurutan pertama dalam tender tersebut, jika sampai dengan 10 Februari mendatang tidak ada perubahan posisi, maka bisa dipastikan perusahaan jasa konstruksi yang beralamat di Jl. Jokotole No. 79, Kecamatan Omben, Kabupaten Sampang itu menjadi pemenang lelang proyek tersebut.

Agus Nusulan (43), warga Tanjung Bumi, Bangkalan berharap proyek preservasi jalan nasional bisa segera terlaksana. Dirinya juga meminta agar pelaksanaan proyek tersebut lebih mengutamakan mutu dan kualitas, sehingga infrastruktur tersebut tidak mudah rusak dan berlubang.

“Jalan nasional mulai dari Bangkalan sampai ke Sumenep banyak yang berlubang. Ukuran lubang juga bervariasi, mulai diameter sekitar 5 sentimeter hingga 20 sentimeter. Sementara kedalamannya mulai dari 2-5 sentimeter,” Kata dia, Rabu (9/2/2022).

Kondisi demikian, kata Agus, tentu menggangu kenyamanan dalam berkendara. Para pengendara harus meningkatkan kewaspadaan saat melintas di jalan tersebut. Bahkan terkadang ada pengendara yang lewat di pinggir untuk menghindari lubang jalan.

“Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) VIII Surabaya harus betul-betul mengawasi pengerjaan proyek preservasi. Tujuannya agar hasilnya maksimal dan sesuai dengan rencana anggaran biaya (RAB),” tandasnya.

Penulis : Zainal Abidin
Editor : Heru