HUMANIORA

Rangkaian Kegiatan PWS di HUT ke 7, Mengedukasi Masyarakat Tangkal Hoax

92
×

Rangkaian Kegiatan PWS di HUT ke 7, Mengedukasi Masyarakat Tangkal Hoax

Sebarkan artikel ini
Rangkaian kegiatan HUT PWS ke 7 Sosialisasi Tangkal Berita Hoax.

PETAJATIM.co. Sampang – Dimomen Hari Ulang Tahun (HUT) Persatuan Wartawan Sampang ( PWS) melaksanakan kegiatan sosialisasi dan edukasi menangkal informasi hoax pada era digitalisasi modern dalam literasi media sosial dengan sasaran masyarakat pedesaan khususnya kaum milenial.

Kegiatan sosialisasi dan edukasi kali ini dilaksanakan di Desa Banjar Talela, Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang.

Ketua Persatuan Wartawan Sampang (PWS), Abdus Salam menyampaikan, pihaknya sengaja mengambil konsep sosialisasi menangkal informasi hoax di era digitalisasi modern dalam literasi media sosial bertujuan memberikan pemahaman dampaknya bila dalam menggunakan media sosial tidak bijak bisa merugikan diri sendiri dan orang lain.

“Kami sengaja datang ke pelosok desa di beberapa kecamatan dan melibatkan narasumber dari Binmas Polres Sampang untuk memberikan materi dan pemahaman bagaimana cara bermedsos yang bijak dan akibat bila kita tidak bijak menggunakan medsos yang pada akhirnya bisa berbenturan dengan hukum,”jelasnya.

Sementara itu pemateri dari Binmas Polres Sampang, Aipda Liwail Amri mengatakan, dalam sosialisasi diinformasikan pula terkait segala sesuatu yang dilakukan di media sosial diatur dalam Undang-Undang ITE, sehingga pembuat atau penyebar berita bohong dapat diproses secara hukum. Sebelum menyebarkan sebuah informasi, masyarakat diimbau untuk mengecek kebenaran dari berita tersebut.

“Kami berikan pemahaman bagaimana mengecek kebenaran sebuah informasi agar tidak diterima begitu saja apalagi disebarkan,”ujarnya. Senin ( 4/10/2021).

Kemudian Ia menjelaskan ,  hoax dan misinformasi muncul secara timbul-tenggelam. Menurutnya, ini adalah tantangan utama dan penting bagi masyarakat untuk lebih jeli dan kritis dalam menerimanya.

“Saat ini, isu yang paling banyak diangkat di narasi hoax adalah soal vaksinasi Covid-19. Seperti misalnya, setelah di vaksin malah menjadi lumpuh hingga meninggal dunia dan lain sebagainya,” ungkapnya.

Oleh sebab itu , dirinya  meminta agar Citizen Journalisme melakukan verifikasi dengan bertabayyun kalau dalam bahasa agama atau check and recheck informasi melalui media kredibel dan terpercaya. Tujuannya agar tidak merugikan diri sendiri dan orang lain.

“Ciri-ciri informasi hoax diantaranya, sumber yang membuat tidak jelas, sehingga tidak bisa dimintai pertanggungjawaban. Pesannya sepihak, hanya membela atau menyerang saja. Memanfaatkan fanatisme dengan nilai-nilai ideologi atau agama untuk meyakinkan, dan judul atau tampilan provokatif,” imbuhnya.

Lanjutmya, platform media informasi dan komunikasi semakin beraneka ragam yang berbasis teknologi digital. Akibatnya terjadi pergeseran pola pikir, pola sikap, dan pola tindak masyarakat dalam mengakses dan mendistribusikan informasi.

“Netizen harus dapat benar-benar mengecek setiap informasi yang didapat. Dengan cara tersebut informasi hoax bisa ditangkal. Kami berharap pada semuanya bisa bersama-sama untuk dapat menangkal Hoaks,” tutupnya.

Turut hadi dalam kegiatan tersebut, Camat Camplong, Saffak, Kapolsek Camplong, AKP Budi Nugroho, peserta sosialisasi pemuda milenial Desa Banjar Talela.

Penulis. : Tricahyo
Editor. : Heru
.