EKONOMI DAN BISNISKINERJAPERTANIAN

Tekan Angka Kemiskinan, Pemkab Sampang Berhasil Kembangkan Tiga Komoditas Unggulan

55
×

Tekan Angka Kemiskinan, Pemkab Sampang Berhasil Kembangkan Tiga Komoditas Unggulan

Sebarkan artikel ini
Pj Bupati Sampang Rudi Arifiyanto (kaos hitam) saat melakukan monitoring ke salah satu lokasi tempat budidaya rumput laut di Desa Asem Nonggal, Kecamatan Jrengik, Kabupaten Sampang.

PETAJATIM.CO || Sampang – Pemerintah kabupaten (Pemkab) Sampang terus melakukan terobosan untuk mengatasi kesenjangan perekonomian dan demi bisa meningkatkan kesejahteraan seluruh masyarakat Kota Bahari.

 

Salah satu terobosan yang dilakukan adalah mendorong kemandirian ekonomi melalui pengembangan komoditas unggulan meliputi tembakau, garam dan rumput laut.

 

Penjabat (Pj) Bupati Sampang Rudi Arifiyanto mengatakan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pemerintah daerah akan terus mencari terobosan – terobosan sehingga Kabupaten Sampang bisa maju dan sejajar dengan daerah lain ke depannya.

 

“Untuk persoalan kesejahteraan sosial kami akan terus mencari terobosan – terobosan bagaimana ke depannya Kabupaten Sampang bisa sejajar dengan lain,” katanya, Sabtu (21/9/2024).

 

Rudi menyampaikan, selama ini pemerintah terus berusaha menjalankan berbagai program strategis yang bertujuan untuk meningkatkan perekonomian dan taraf kesejahteraan masyarakat. Salah satunya yaitu program kemandirian ekonomi melalui pengembangan sektor produk unggulan seperti tembakau dengan metode semi organik dan semi modern.

 

“Keunggulan tembakau semi organik dan semi modern ini adalah produktivitasnya bisa dua kali lipat dibanding tembakau biasa, karena menggunakan pupuk semi organik dengan biaya yang lebih murah dan terjangkau,” terang Rudi.

 

Lebih lanjut, Rudi mengatakan, penyiraman tanaman tembakau semi organik dan modern menggunakan sistem irigasi tetes dan mulsa (plastik yang digunakan untuk menutup tanah) sehingga penyiramannya bisa lebih efisien dan menjaga kelembaban tanah.

 

“Metode ini juga mempercepat pertumbuhan tembakau sehingga tinggi tanaman bisa mencapai dua meter atau lebih dan masa panen dapat dilakukan dalam waktu 70 hari, bukan tiga bulan, dengan manajemen yang baik, tembakau bisa dipanen dua kali dalam setahun,” ujarnya.

 

Pihaknya berharap hilirisasi program tersebut bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya petani tembakau.

 

“Sembilan bulan lalu angka kemiskinan di Sampang berada di angka 21,76 persen, saat ini mengalami penurunan menjadi 20,83 persen, ini merupakan angka penurunan paling besar se-Madura,” ucapnya penuh bangga.

 

Selain tembakau, komoditas yang bisa dikembangkan di Sampang adalah perikanan dan rumput laut.

 

Pemerintah menggandeng investor untuk melakukan pilot project budidaya rumput laut di beberapa wilayah tambak bandeng yang ada di Sampang. Tujuannya, agar pengusaha tambak bisa memiliki penghasilan tambahan.

 

Selain itu, pemerintah juga tengah berupaya menjaga harga garam agar tetap stabil dengan mengubah garam konsumsi menjadi garam industri.

 

Menurutnya, produksi garam di Sampang memenuhi standar NaCl namun kadar magnesium dan kalsium masih tinggi, sehingga menyebabkan harganya tetap murah.

 

“Kita memiliki inovasi dengan BRIN untuk meningkatkan kualitas garam industri di Sampang dengan kadar NaCl di atas 97% dan kadar magnesium serta kalsium di bawah 600 ppm,” ungkapnya.

 

Dari beberapa program kemandirian ekonomi tersebut, diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Sampang.

 

“APBD Sampang seyogyanya tidak hanya digunakan untuk bansos saja melainkan digunakan juga untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat agar dapat mandiri dan berkelanjutan sehingga terwujud  pengembangan ekonomi dan peningkatan taraf hidup masyarakat,” pungkas Rudi Arifiyanto.