PETAJATIM.co, Sampang – Sebanyak 12 orang Pekerja Migran Indonesia ( PMI) yang bermasalah dipulangkan oleh Pemkab Sampang menuju kampung halamannya. Sabtu ( 6/11/2021).
Menurut Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu ( DPMPTSP) dan Tenaga Kerja Sampang, Majid melalui Plt Kabid Tenaga Kerja, Agus Sumarso menyampaikan, pihaknya membenarkan telah melakukan penjemputan terhadap 12 Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Kabupaten Sampang yang bermasalah.
“Kami menjemput dari Surabaya untung dipulangkan ke kampung halamannya, sebelumnya 12 orang menjalani karantina selama 8 hari di Jakarta, setelah sehat baru dipulangkan menuju Sampang,” terangnya. Minggu ( 7/11/2021).
Kemudian Ia menjelaskan, PMI yang bermasalah telah menjalani hukuman disaat ditangkap oleh Polisi Malaysia saat terjaring operasi, akibat tidak berangkat jalur secara resmi PMI harus menjalani hukuman. Setelah masa hukuman habis baru dipulangkan ke Indonesia.
“Ada salah satu PMI yang mengalami depresi akibat menjalani hukuman di Malaysia sebelum dipulangkan ke Indonesia,” ungkapnya.
Sedangkan 12 PMI yang pulang tersebut berasal dari, Kecamatan Banyuates, Sokobanah, Jrengik, Robatal, dan Ketapang.
Kepulangan 12 PMI dilakukan oleh BP2MI pusat sampai ke Provinsi masing – masing , kemudian sesampainya di Provinsi dijemput oleh Pemerintah Kabupaten masing – masing.
Lanjut Agus Sumarso, PMI yang pulang saat ini telah menjalani hukuman di Malaysia dengan rentang waktu bervariatif. Ada yang menjalani hukuman selama 3 tahun, 2 tahun, dan ada 1 orang menjalani selama 5 Bulan.
“Kami sangat mengimbau kepada calon Pekerja Migran Indonesia ( PMI) bilamana hendak bekerja ke luar negeri berangkatlah dengan jalur resmi ( Legal) agar perlindungan hukum dan seandainya ada permasalahan di tempat bekerja diluar negeri pemerintah akan hadir untuk membantu,”tutupnya.
Untuk diketahui, 12 PMI yang dijemput dari Surabaya terdiri dari 4 wanita dan 8 pria tiba di Balai Latihan Kerja Sampang pukul 16.00. WIB, Sabtu ( 6/11/2021) dan langsung dipulangkan ke kampung halamannya masing – masing, sebab sudah menjalani karantina di Jakarta.
Penulis. : Tricahyo
Editor. : Heru.
