PETAJATIM.com, Sampang – Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) kelompok Cipayung – Kabupaten Sampang, melakukan aksi ke Gedung DPRD Sampang, tolak kenaikan iuran BPJS, Kamis (5/9).
Aksi ini, sempat diwarnai kericuhan, bahkan 3 kader PMII dan 2 dari GMNI sempat disandra ke dalam.
” Saya selaku Ketua Cabang PMII Sampang yang bertanggung jawab mengecam dengan keras ketika kader kami tidak tidak segera dikembalikan, maka jangan salahkan jika massa aksi akan anarkis,”ucap Abdurrahman Ketua PMII Kabupaten Sampang, Kamis 5/9/2019.
Namun, tak berselang lama, kedua kader PMII Sampang, langsung dikeluarkan.
“Saya sebagai ketua umum PMII cabang Sampang, meminta aparat kemanan untuk meminta maaf kepada PMII atas adanya insiden penculikan tersebut,” imbuhnya.
Kasat Intel Polres Sampang, yang berada di lokasi menyatakan permohonan maaf atas tindakan anggotanya.
Setelah adanya kericuhan tersebut seluruh fraksi di DPRD Kabupaten Sampang menyatakan siap menolak dan menandatangani petisi yang disiapkan massa.
Walau sempat ricuh Aksi unjuk rasa tersebut bisa berjalan aman,damai dan kondusif .
(Tricahyo)