petajatim.co, Sampang – Tingkat partisipasi masyarakat di Kabupaten Sampang dalam pesta demokrasi Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak 2019 tinggi, jika dibandingkan dengan Pemilu Legislatif (Pilleg), Pemilihan Presiden (Pilpres) maupun Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).
Hal itu bisa dilihat dari sepinya aktivitas di pasar tradisional dan tempat perbelanjaan. Salah satunya, yang terpantau adalah di Pasar Lebak, Kecamatan Ketapang. Kamis (21/11/19).
Pantuan petajatim.co, pasar tradisional terbesar di wilayah Pantai Utara (Pantura) itu terlihat sepi dan tidak ada aktivitas jual beli. Banyak kios dan los di pasar tersebut tutup. Padahal di luar momentum Pilkades pasar ini selalu ramai pengunjung.
Syaiful Bahri, (53) warga Desa Ketapang Barat, Ketapang menuturkan, pasar tutup karena tidak ada pedagang yang berjualan. Kebanyakan para pedagang yang desanya hari ini melaksanakan pemilihan tidak berjualan dulu
“Pasar sepi karena ada Pilkades. Tapi besok pasar itu pasti buka lagi, dan beroperasi seperti biasa,” tutur pedagang sembako itu.
Menurutnya, Pilkades memiliki magnet besar untuk menarik perhatian masyarakat, antusiasme warga dalam menggunakan hak pilihnya bisa dikatakan lebih tinggi dibandingkan dengan Pemilihan Kepada Daerah (Pilkada), Pemilihan Legislatif (Pilleg), dan Pemilihan Presiden (Pilpres).
“Pilkades merupakan pesta demokrasi yang ditunggu-tunggu masyarakat. Apalagi kalau calon yang didukung sudah diprediksi akan menang,” katanya.
Ketika pelaksanaan Pilkades, warga rela meninggalkan pekerjaan atau kesibukan sehari-hari untuk datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) untuk mencoblos calon Kepala Desa (Kader) yang didukungnya.
Bahkan, kata Syaiful, tidak sedikit warga yang bekerja di luar Kota dan luar negeri yang menyempatkan pulang ke kampung halaman demi memberikan dukungan suara kepada calon Kades (Cakades) yang diusung.
“Sulit menemukan Golput di Pilkades. Karena semua warga yang terdaftar di daftar pemilih tetap (DPT) pasti nyoblos,” ujarnya.
Syaiful berharap Pilkades di Kota Bahari dapat berjalan dengan lancar, aman, dan kondusif. Suksesnya pelaksanaan Pilkades menjadi tolok ukur kemajuan demokrasi di Sampang.
“Yang terpenting ialah keamanan dan ketentraman masyarakat yang harus dijaga bersama-sama,” ucapnya.
Sementara itu, Bupati Sampang H. Slamet Junaidi menyampaikan, desa yang tahun ini melaksanakan Pilkades berjumlah 38. Sementara, untuk pengamanan pihaknya telah menerjunkan sebanyak 1.380 personel gabungan yang terdiri dari TNI dan Polri
“Pengamanan pilkades dilakukan mulai dari tahapan pencoblosan, perhitungan surat suara, hingga penetapan,” terangnya.
Pihaknya mengajak kepada seluruh masyarakat agar bersama-sama menyukseskan pilkades. Yakni dengan datang ke TPS di desa masing-masing, dan menggunakan hak pilihnya dengan baik.
“Mari bersama ciptakan suasana pilkades yang sejuk, aman, dan kondusif. Demi terwujudnya visi misi Sampang Hebat Bermartabat,” tukasnya. (nal/her)