petajatim.co, Sumenep – Eskalasi politik menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sumenep 2020 makin meninggi. Ucapan salah satu kandidat Bakal Calon Bupati (Bacabub) Fattah Yasin yang diunggah dalam suatu video, menimbulkan guncangan politik diinternal kubu Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sebagai partai yang akan mengusung calon tersebut.
Fattah Yasin sebagai calon yang berasal dari kalangan birokrasi itu melemparkan ucapan yang menimbulkan pro kontra di masyarakat. Karena dalam video yang tersebar melalui WA Grup (WAG) itu, ia menyatakan bahwa dirinya orang hebat. Bahkan dengan nada arogan dia mengatakan para Ketua Partai Politik (Parpol) di Sumenep dibawah kendalinya sejak menjabat Ketua Bappeda Jatim.
Perang urat syaraf yang dimainkan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Jatim itu, rupanya juga sempat menyebut kandidat Bacabup lain yakni KH Unais Ali Hisyam sudah lemas (epengkot.red). Namun, ucapannya yang kontroversial tersebut justru tidak berpengaruh terhadap elektabilitas dan populeritasnya, justru sebaliknya malah semakin naik.
Pendapat itu disampaikan pemuda Sumenep, Hendri Kurniawan. Sebagai salah satu tim suksesnya. Dia yakin elektabilitas dan popularitas Fattah Yasin tidak akan berpengaruh oleh gorengan politik yang bernada miring tersebut.
“Kami optimistis semakin digoreng dan disudutkan oleh lawan politiknya, justru ratingnya makin meningkat sebagai Bacabup. Serta makin mensolidkan kekuatan dukungan tim dibawah,” tegas Hendri Kurniawan, Minggu (19/1/2020).
Sebelumnya, Fattah Yasin mendapat protes keras dari Ketua Pengurus Anak Cabang (PAC) PKB Kalianget, Kecamatan Kalianget, Sumenep, Abdurrahman. Dia minta klarifikasi dan permintaan maaf dari Fattah Yasin karena mengklaim Ketua Parpol dikendalikan (epengkot, red.).
“Saya minta Pak Fattah Yasin yang bilang dalam video bahwa Ketua Umum Parpol epengkot, dengan adegan leher dikunci, itu apa maksudnya. Kalau tak ada penjelasan dan permintaan maaf, ini namanya pelecehan terhadap Ketua DPC PKB,” kecam Abdurrahman.
Abdurrahman menilai karakter Bacabup Fattah Yasin yang terkesan sombong dan arogan tersebut. Dinilai tak pantas mendaftar sebagai Calon Bupati dari PKB, karena partai tersebut didalamnya berisi para ulama dan kiai. (ardy/her)
