BREAKING NEWS

Sosok Laili Nadhifatul Fikriya Mahasiswi Asal Sampang Kuliah di Shandong University Dimata Ibunya

36
×

Sosok Laili Nadhifatul Fikriya Mahasiswi Asal Sampang Kuliah di Shandong University Dimata Ibunya

Sebarkan artikel ini
Sri Astutik ibu kandung Laili saat menemui Bupati Sampang, H Slamet Junaidi di pendapa Trunojoyo

petajatim.co, Sampang – Perjuangan Laili Nadhifatul Fikriya (26) mahasiswi asal Desa Rapa Laok, Kecamatan Omben, Sampang, yang tengah menempuh pendidikan S2 di Shandong University China patut menjadi inspirasi bagi generasi milineal di Sampang.

Gadis yang biasa dipanggil Laili ini sedang diupayakan pemulangannya oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) ke tanah air, karena dikhawatirkan terserang wabah virus corona yang kini tengah melanda negara tirai bambu tersebut.

Bagaimana sosok gadis tangguh dan berotak encer ini di mata ibunya Sri Astutik (43), hingga mendapatkan beasiswa penuh dari negara Republik Rakyat China (RRC) itu.

Menurut penuturan Sri Astutik, sejak masih duduk dibangku sekolah dasar sampai menempuh kuliah di Universitas Jember (Unej) di Fakultas Sastra Inggris. Dia merupakan anak yang mandiri dan tidak mau merepotkan kedua orang tuanya.

“Bahkan hingga diterima menjadi mahasiswa S2 di Shandong University dengan beasiswa penuh dari Negara China. Ia masih sempat mengirimkan uang sebesar Rp 3 juta pada 4 hari yang lalu hasil kerja translate dari Bahasa Indonesia ke Bahasa Inggris,” ungkap Sri Astutik saat ditemui di rumahnya, Rabu (29/1/2020).

Ia menceritakan, sebelum dapat beasiswa dari China, sebelumnya juga dapat beasiswa dari Korea Selatan. Namun terpaksa digagalkan mengingat pertimbangan biaya, karena beasiswanya hanya 70 % sedangkan 30 % harus ditanggung sendiri. Sehingga dengan berat hati dilepas meskipun di Korea itu yang Laili idam-idamkan.

“Satunya lagi dapat beasiswa dari Australia di salah satu kampus terbaik nomor 12 di dunia, tetapi tetap tidak diambil mengingat jurusannya bukan yang diminati, yakni jurusan pendidikan. Selain itu juga pertimbangan buang waktu, karena harus menunggu tahun depan untuk masuk kuliah,” tuturnya.

Ibu empat anak yang hidup sendirian setelah suaminya meninggal ini berharap Pemkab Sampang membantu kepulangan anaknya yang baru menginjak semester dua itu dari negara China. Karena dia sebagai orang tua merasa khawatir akan terjangkit wabah virus corona, walaupun tempat tinggalnya jauh dari Wuhan, tapi ada warga di Provinsi Shandong yang terinfeksi corona.

“Kami berharap semoga Pemkab Sampang membantu anak saya kembali ke tanah air untuk sementara waktu. Mengingat di Shandong sudah ada 13 orang yang diisolasi karena di duga terjangkit virus corona, tapi untuk mahasiswa Indonesia katanya masih aman, ” harapnya sambil meneteskan air mata.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Bupati Sampang H. Slamet Junaidi dihadapan Sri Astutik berjanji akan membantu proses pemulangan Laili Nadhifatul Fikriya ke tanah air.

Ia mengatakan, Pemkab akan selalu hadir untuk membantu masyarakat yang sedang mengalami kesulitan. Ia menegaskan akan membantu sepenuhnya proses pemulangan Laili dari China sampai ke Indonesia.

Namun pihaknya akan tetap mengikuti semua kebijakan atau peraturan yang ditetapkan pemerintah setempat, terkait dengan proses pemulangan Warga Negara Indonesia (WNI) dari negara tersebut.

“Kalau pemulangan ananda Laili bisa diproses secara mandiri. Saya pribadi siap menanggung semua prosesnya, mulai dari tiket dan lain-lainnya,” katanya.

“Tapi kalau memang tidak bisa secara mandiri, maka besok kami akan berkoordinasi dengan pihak Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) tentang proses memulangkan mahasiswi tersebut ke tanah air,” imbuhnya. (her)