petajatim.co, Sampang – Seorang pelajar SMA Negeri 3 Sampang berinisial BT, ditemukan tewas gantung diri dalam kamar mandi, di rumahnya di jalan Keramat Gang A, Keluarahan Gunung Sekar, kecamatan Sampang, Jumat 10 April 2020 sekitar pukul 17.30 WIb.
Pemuda yang akrab disapa Mamang itu nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri menggunakan sarung yang diikat ke ventilasi kamar mandi.
Korban ditemukan tewas gantung diri pertama kali diketahui oleh Siti Supina kakak kandung korban. Awalnya, sekitar pukul 10.00 korban tidak terlihat berada di rumah, ibunya mengira korban masih bermain di rumah temannya.
Setelah solat Jumat sepeda motor milik BT terlihat diparkir di depan rumah, Tapi orangnya tidak terlihat baik di dalam maupun di luar rumah.
“Sampai pukul 17.00 atau 5 sore adik saya tidak ada di rumah, Sehingga saya mencarinya,” tutur Supina.
Karena adiknya tak kunjung ditemukan, Akhirnya Supina mencoba menghubungi nomer HP yang biasa dipegang, ternyata HP adiknya itu berbunyi di dalam kamar mandi.
“Saya panggil-panggil tidak nyaut, Sementara pintu kamar mandi terkunci, karena panik saya dobrak pintu kamar mandi dan melihat adik saya dengan kondisi gantung diri dan tidak bernyawa,” ucapnya
Sayangnya hingga berita ini masuk ke dapur redaksi, belum ada keterangan resmi dari Polisi terkait dengan peristiwa tersebut. Keluarga korban juga menolak untuk dilakukan otopsi.
Ditempat terpisah Humas SMAN 3 Sampang Soni Hadiantoro mengatakan, saat ini dewan guru beserta wali kelasnya berada dirumah duka , untuk berbelasungkawa atas musibah ini yang dialami ananda BT (18) yang merupakan siswa kami di SMA 3.
“Almarhum memang anaknya pendiam dan tertutup , almarhum anak yang baik dan tidak mempunyai catatan merah di sekolah kami,”terangnya.
Atas nama keluarga besar SMA 3 Sampang, dewan guru, staf dan semua siswa SMA 3 Sampang mengucapkan belasungkawa yang mendalam, semoga almarhum diampuni dosa dosanya dan keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran dan ketabahan.
“Pihak sekolah akan mengurus adminitrasi kelulusannya, sebab almarhum sekarang duduk dIkelas 12 . Akibat dampak Covid – 19 tidak adanya Ujian Nasional (UN), hasil penilaiannya sebagai syarat kelulusan akan kami proses, pungkasnya. (nal/tricahyo/her)