petajatim.co, Sampang – Berbagai upaya telah dilakukan Bupati Sampang H Slamet Junaidi dalam upaya menangkal pandemi Virus Covid -19, selain mendirikan posko satgas dibeberapa titik perbatasan juga merangkul sejumlah Tokoh Agama (Toga) dan Tokoh Masyarakat melawan virus corona tersebut.
Peran Toga dan Tomas sangat dibutuhkan untuk membantu Pemkab dalam mensosialisasikan penanganan dan pencegahan Covid-19, sehingga Sampang hingga saat ini tetap masuk zona hijau atau aman. Slamet Junaidi berpendapat bahwa madura sebagai masyarakat paternaliatik, maka keberadaan tokoh sangat penting dalam menjaga situasi daerah tetap kondusif.
“Kita sengaja bersilaturahmi dengan KH Abdul Gani Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) di Kecamatan Karang Penang dan Tokoh Masyarakat H. Gunjek di Desa Pamolaan Kecamatan Camplong. Tujuannya mengajak para tokoh tersebut bersama-sama dengan Pemkab melawan virus corona,” ungkap H Idi sapaan akrabnya, Sabtu (2/5/2020).
Orang nomor satu di tubuh birokrasi Sampang itu menegaskan, bahwa untuk melawan coronavirus tidak hanya tugas pemerintah maupun aparat tetapi dibutuhkan juga peran serta tokoh masyarakat untuk membantu pemerintah menyampaikan informasi tentang bagaimana cara menanggulangi corona itu dengan pola hidup sehat.
“Tugas yang diemban pemerintah dan aparat cukup berat dalam menangani permasalahan ini, sehingga peran tokoh agama dan tokoh masyarakat diharapkan hadir di tengah masyarakat untuk bisa berperan aktif menenangkan dan memberikan pemahaman di tengah wabah Covid-19 saat ini,” jelasnya.
Ia pun menyampaikan, dampak ekonomi akibat penerapan social distancing dan phsical distancing maupun imbau di rumah saja sangat berpengaruh terhadap kondisi perekonomian masyarakat tentu saja juga menjadi perhatiannya.
“Kami ingin mengajak seluruh komponen masyarakat agar saling membangun solidaritas dengan bergotong royong dan saling membantu sesama yang terdampak secara ekonomi akibat wabah virus corona,” pintanya.
Ia berharap semua elemen saling bahu membahu untuk mempertahankan Sampang tetap berada dalam zona hijau. “Karena tanpa dukungan semua pihak tidak mungkin kita keluar dari krisis kesehatan yang berdampak terhadap berbagai sendi kehidupan sosial dan ekonini secara global,” tukasnya. (tricahyo/her)