DAERAHREGIONAL

Realita Proyek Pembangunan Jalan di Sampang, Anggaran Elit Tapi Kualitas Sulit

960
×

Realita Proyek Pembangunan Jalan di Sampang, Anggaran Elit Tapi Kualitas Sulit

Sebarkan artikel ini
Sejumlah pekerja melanjutkan pengerjaan proyek peningkatan struktur jalan kabupaten ruas Panggung-Pangilen Kecamatan Sampang Kota.

PETAJATIM.co, Sampang – Komitmen Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang dalam mewujudkan program pembangunan infrastruktur yang berkualitas masih bertepuk sebelah tangan. Pasalnya, selama ini sering kali ditemui adanya pekerjaan proyek fisik yang terindikasi dikerjakan asal-asalan yakni asal tempel asal jadi. 


Seperti pekerjaan proyek pemeliharaan berkala atau peningkatan struktur jalan Panggung-Pangilen, Kecamatan Sampang Kota. Proyek senilai Rp 4.935.049.832 yang sedang dikerjakan CV Putra Alam Perkasa itu mulai menunjukkan sejumlah kerusakan. 


Pantauan di lapangan, Senin (19/6/2023), proyek yang sampai saat ini masih dalam tahap pengerjaan itu sudah dalam kondisi rusak. Cor beton yang sudah kering terlihat retak dan pecah memanjang di beberapa titik. Bahkan, ada sebagian yang terlihat sudah dilem. Kondisi tersebut menguatkan rendahnya mutu serta kualitas pada pengerjaan proyek yang bersumber dari dana APBD Kabupaten Sampang 2023 itu.


Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Sampang, Hasan Mustofa, mengatakan ada 2 kemungkinan yang menyebabkan jalan itu retak pertama bisa karena teknik pengerjaan yang kurang maksimal atau bisa juga karena proses pengeringan cor ready mix yang terlalu cepat.


“Faktor cuaca panas juga bisa mempengaruhi dan menyebabkan retak,” kata Hasan Mustofa, Selasa (20/6/2023). 


Sementara itu, Wakil Ketua Komisi III DPRD Sampang, Sohebus Sulton menuding kontraktor pelaksana yakni CV Putra Alam Perkasa tidak profesional dalam mengerjakan proyek tersebut. Buktinya belum apa-apa jalan sudah retak.


Dirinya menilai bahwa, kontraktor pelaksana lebih mementingkan hasil atau keuntungan yang akan didapat dari pada menjaga mutu dan kualitas pekerjaan akibatnya proyek mudah rusak.


“Ini bukan soal perbaikan saja, tapi lebih kepada beban moral terhadap warga karena sebagaimana telah diketahui bersama bahwasanya proyek betonisasi jalan ini merupakan salah satu program prioritas Bupati. Kalau hasilnya bagus, otomatis penilaian masyarakat juga bagus, begitu juga sebaliknya kalau hasil pengerjaannya jelek,” ujar Sulton. 


Politisi Partai Gerindra itu menyampaikan, sejak 2019 Pemkab Sampang gencar melaksanakan program perbaikan jalan kabupaten dengan teknik pekerjaan betonisasi. Alasannya, karena dinilai lebih berkualitas dan tahan lama dibandingkan aspal hotmix, akan tetapi realita yang selama ini terjadi banyak ditemukan proyek jalan rigid beton yang rusak dalam masa pemeliharaan. 


Pihaknya meminta kepada Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Sampang agar bisa lebih maksimal dalam melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan proyek perbaikan jalan tersebut.  Tujuannya, agar pembangunan berjalan baik dan sesuai harapan.

 
“Kedepan Pemkab juga harus lebih selektif dalam memilih rekanan atau kontraktor yang mau diajak kerjasama, yang tidak profesional dan punya track record buruk sebaiknya jangan dipakai lagi,” tegas Sulton. 

Penulis : Zainal Abidin