PETAJATIM.CO || Sampang – Hasil pengerjaan proyek pembangunan tembok penahan tanah (TPT) atau plengsengan di Desa Noreh, Kecamatan Sreseh, Kabupaten Sampang mendapat sorotan dari aktivis setempat. Sebab, proyek yang dibangun beberapa bulan lalu itu banyak mengalami kerusakan.
Aktivis meminta agar Dinas PU Bina Provinsi Jawa Timur di Sampang melakukan kroscek ulang terkait volume hasil pengerjaan proyek yang bersumber dari dana hibah pemerintah provinsi Jawa Timur tahun 2023 itu.
Aktivis LSM KPK Nusantara, M. As’ari mengatakan, proyek plengsengan tersebut baru dibangun dan rampung pada Maret 2024. Namun, dirinya heran melihat kondisi bangunan yang cepat rusak dan keropos.
Hampir sepanjang titik plengsengan yang dibangun retak dan keropos. “Kuat dugaan kerusakan disebabkan faktor kualitas. Sebab, baru beberapa bulan, plengsengan itu sudah banyak rusak,” ujar As’ari, Selasa (11/6/2024).
Menurut dia, kualitas proyek plengsengan tersebut perlu dievaluasi. Terutama, mengenai campuran semen dalam pengecoran. Apabila komposisi cor memadai, tentu infrastruktur itu tidak akan mudah rusak.
“Kerusakan yang terjadi itu menjadi cerminan dari kualitas pengerjaan proyek yang kurang baik. Apabila kualitas pengerjaan bagus, tentu bangunan tidak akan mudah rusak,” katanya.
Selain faktor kualitas pengerjaan yang kurang baik, ujar As’ari, pihaknya menduga jika proyek plengsengan yang dikerjakan kelompok masyarakat (Pokmas) Barisan Cipta Mulia itu tumpang tindih dengan bangunan lama.
Dia mengaku punya bukti jika di lokasi tersebut ada bangunan plengsengan yang dibangun sejak 2019. Tapi kemudian plengsengan itu diperbaharui atau dipoles ulang dan diklaim sebagai bagian dari pekerjaan pokmas tersebut.
“Makanya, kami minta dari dinas terkait untuk turun mengkroscek ulang hasil pengerjaan proyek itu, terutama soal volumenya, sudah sesuai apa tidak,” pintanya.
Sementara itu, Sutami, staf Dinas PU Bina Marga Jatim di Sampang belum bisa memberikan keterangan terkait dengan kegiatan pokmas di lokasi tersebut. Ia mengaku sedang bertugas di luar kantor.
“Sekarang saya lagi di luar kantor ini, mohon maaf ya,” kata Sutami melalui sambungan seluler.