PETAJATIM.CO || Sampang – Bangunan Alun-Alun Trunojoyo Sampang mulai mengalami kerusakan. Salah satunya, bangunan plat lantai beton yang ada di sudut utara-timur.
Dari pantauan di lapangan, kerusakan pada bangunan Alun-alun Trunojoyo beragam, mulai dari plat lantai beton retak hingga kondisi lantai keramik sudah banyak yang pecah.
Selain itu, sejumlah fasilitas yang berada di Alun-Alun juga banyak tidak berfungsi. Seperti fasilitas tempat cuci tangan di pintu masuk Alun-alun sebelah barat dan payung konvertibel yang sudah lama tidak dibuka.
Kerusakan paling parah terjadi pada payung konvertibel yang di sebelah timur. Besi strecher yang berfungsi untuk membuka dan menutup tenda payung bengkok dan hampir lepas.
Padahal, untuk pembuatan tiga payung raksasa tersebut pemkab mengeluarkan anggaran sebesar Rp2,5 miliar setara dengan anggaran untuk proyek pembangunan gedung puskesmas.
Melihat kondisi demikian, Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Sampang Abdussalam menyayangkan terkait perawatan bangunan Alun-alun yang dinilai kurang serius.
“Harusnya bangunan dan fasilitas yang rusak segera diperbaiki demi kenyamanan pengunjung Alun-Alun,” kata Abdussalam, Minggu 14 Juli 2024.
Menurut dia, selama ini pemerintah hanya bisa membangun. Tapi untuk perawatannya kurang maksimal. “Ini harus menjadi catatan dan perhatikan serius oleh OPD terkait, jangan terus dibiarkan seperti itu,” ucap dia.
Disisi lain, Politikus Partai Demokrat itu juga heran dengan banyaknya kerusakan yang terjadi pada bangunan Alun-Alun Trunojoyo. Mengingat alun-alun itu baru selesai dibangun dan diresmikan pada 2022 lalu dengan menghabiskan dana sebesar Rp 19 milliar.
“Dengan anggaran segitu besar harusnya bangunan Alun-alun itu bisa kuat dan tidak cepat rusak, kalau baru berjalan 2 tahun sudah banyak yang retak, maka kualitasnya perlu dipertanyakan,” pungkas Abdussalam.