PETAJATIM.CO || Sampang – Proyek pembangunan tembok penahan tanah (TPT) atau plengsengan di Desa Panyepen, Kecamatan Jrengik, Sampang yang bersumber dari dana desa (DD) 2024 rusak.
Padahal proyek ini baru dikerjakan sekitar dua bulan lalu. Namun sejumlah kerusakan mulai nampak pada bangunan yang menelan anggaran Rp 136 juta tersebut. Diduga pengerjaan proyek asal-asalan yakni asal tempel asal jadi.
Ahmad (40) warga setempat menuturkan, plengsengan tersebut baru dibangun bulan Mei lalu. Hanya saja, dengan pengerjaan yang disinyalir asal-asalan tanpa mengedepankan kualitas mengakibatkan bangunan cepat rusak.
Selain itu, banyak ditemukan keretakan di sejumlah titiknya. Terlihat dari papan nama yang terpajang di lokasi pembangunan plengsengan tersebut dibiayai dari dana desa senilai Rp 136.050.200.
“Jika hanya dalam hitungan bulan sudah rusak seperti itu maka menunjukkan proyek sangat tidak berkualitas, padahal anggarannya lumayan besar yakni Rp136 juta,” kata Ahmad, Selasa (30/7/2024).
Menurut dia, kualitas proyek plengsengan yang terletak di dusun Panyiburan itu perlu dievaluasi. Terutama, mengenai campuran semen dalam pengecoran. Apabila komposisi campuran semen memadai, tentu tidak akan mudah rusak.
Kemudian, pelaksana kegiatan juga harus bertanggung jawab melakukan perbaikan. Apabila dibiarkan, kerusakan akan bertambah.
“Selain plengsengan ada juga proyek jalan beton dari DD 2024 senilai Rp 130 juta yang rusak sebelum waktunya, kecamatan dan DPMD harus turun supaya tahu kondisi di lapangan,” ujar Ahmad.
Sementara itu, Kasi PMD Kecamatan Jrengik Syaiful Hayat mengaku belum tahu. Jika kerusakan itu benar terjadi, pihaknya akan meminta Pj Kepala desa Panyepen untuk segera melakukan perbaikan.
“Ia benar itu kegiatan DD 2024 tahap satu, nanti kami suruh Pj Kades Basir untuk secepatnya diperbaiki ” ujar Syaiful.