KINERJA

Baru Seumur Jagung Proyek Saluran Irigasi ADK 2019 Di Permata Selong Sudah Rusak

37
×

Baru Seumur Jagung Proyek Saluran Irigasi ADK 2019 Di Permata Selong Sudah Rusak

Sebarkan artikel ini
Sisa pekerjaan saluran irigasi ADK 2019 di perumahan Permata Selong dibiarkan menumpuk tanpa dibersihkan oleh pihak rekanan

petajatim.co, Sampang – Proyek saluran irigasi yang berasal dari program Alokasi Dana Kelurahan (ADK) 2019 senilai Rp 186.780.000 diperumahan Permata Selong, Kelurahan Gunung Sekar, Kecamatan Kota Sampang yang pengerjaannya baru seumur jagung kondisinya kini sudah rusak. Sehingga proyek tersebut dikeluhkan oleh warga setempat.

Program yang dikontraktual tersebut berdasarkan papan informasi yang terpasang dislokasi dikerjakan oleh CV Kembar Jaya Perkasa. Sementara lokasi pengerjaan saluran irigasi ada di perumahan blok G, H, dan I.

Ketua RT 8/ RW IX, Muni menuturkan, proyek saluran irigasi di lokasinya dikeluhkan warga. Sebab cover U-ditch atau penutup saluran yang dipasang kondisinya sudah retak.

Sehingga warga yang kecewa protes dan meminta kepada pihak rekanan pelaksana proyek, agar cover U-ditch yang retak itu diganti dengan yang baru. Namun anehnya sekarang di cover U-ditch itu ada tulisan “Plat beton ini milik warga”.

“Berita acara terkait dengan kesanggupan rekanan untuk memperbaiki kerusakan U-ditch sudah ada. Kenyataannya sampai sekarang hanya sebagian saja yang diganti,” tutur Muni, Selasa (7/1/2020).

Kekecewaan warga terhadap pihak pelaksana proyek tersebut tak berhenti di situ, Menurutnya warga juga sangat merasa terganggu dengan keberadaan sisa bahan material proyek yang sampai saat ini masih dibiarkan menumpuk di lokasi, selain itu saluran irigasi juga tidak rata dengan tanah.

“Sisa batu krikil dan sirtu tidak dibersihkan dan dibiarkan begitu saja. Padahal itu bisa menggangu aktivitas warga,” katanya.

Dirinya berharap kepada pihak pelaksana agar profesional dalam mengerjakan proyek tersebut. Karena berdasarkan ketentuan seharusnya semua bentuk atau item dari proyek harus dikerjakan sampai tuntas sesuai dengan petunjuk teknis (juknis) yang ada. Misalnya pembersihan sisa bahan material dan semacamnya.

“Rekanan jangan acuh dan lepas tanggung jawab,” kecamnya.

Sementara itu, Pengawas Proyek, Anas saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon enggan berkomentar, ia berdalih sedang sibuk.

“Mohon maaf saya lagi ada urusan keluarga,” kilahnya. (nal/her)