petajatim.co, Sampang – BA warga Desa Banjar Talela, Kecamatan Camplong, ditangkap aparat Polres Sampang. Diduga penangkapan itu karena kasus pemalsuan laporan pertanggungjawaban realisasi kegiatan program Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD) 2018.
Berdasarkan informasi dilapangan tersangka waktu itu menjabat Bendahara Desa sengaja melakukan pemalsuan tanda tangan dan membuat stempel palsu salah satu toko material tanpa sepengetahuan pemilik toko yang digunakan sebagai bukti laporan realisasi anggaran DD dan ADD 2018.
Merasa dirugikan dengan tindakan tersangka, pemilik toko material yang enggan disebutkan indentitasnya melaporkan BA ke Polres Sampang. Dengan laporan dugaan pemalsuan tanda tangan dan stempel palsu, bahkan penyidik sudah beberapa kali melakukan pemanggilan terhadap BA.
Kasat Reskrim Polres Sampang AKP Riki Donaire Piliang, ketika dikonfirmasi terkait kebenaran informasi itu mengakui bahwa petugas telah menangkap BA sebagai tersangka dalam kasus dugaan pemalsuan tanda tangan. Saat ini pihaknya tengah melakukan pemeriksaan secara intensif untuk pengembangan penyelidikan lebih lanjut.
“Penyidik sedang memproses tersangka, jadi kita tunggu saja perkembangannya lebih lanjut,” kata Riki melalui jaringan telepon selularnya. Selasa (28/1/2020).
Demikian pula dinyatakan, Kanit III Tipikor Satreskrim Polres Sampang, Ipda Indarta Hendriansyah, menegaskan, bahwa pihaknya akan terus mendalami kasus yang terjadi pada 2018 lalu tersebut. Ketika disinggung apakah kemungkinan ada tersangka baru, namun ia enggan memberikan tanggapan lebih jauh.
“Ia tadi siang kita telah menangkap tersangka, sejauh ini kita masih mendalami kasus tersebut. Namun untuk pengembangan tersangka baru, mohon maaf belum bisa disampaikan. Tetapi dalam waktu dekat pasti akan release,” tutup Indarta. (nal/her)
