petajatim.co, Sampang – Institut Agama Islam (IAI) Nazhatut Thullab (Nata) Sampang dan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Nata menggelar Rapat Terbuka Pendidikan Tinggi Nazhatut Thullab dalam rangka wisuda bersama Ke-XV IAI dan STIKES Nata tahun akademik 2018 – 2019. Acara yang bertempat di halaman kampus itu berjalan khidmat dan sukses. Selasa (26/11/19).
Hadir di kegiatan tersebut Pimpinan Yayasan Ponpes Nazhatut Thullab, Prajjan, Camplong KH. Muhammad bin Mu’afi, M.PSDM., M.Pd.I. ,Rektor IAI Nata KH. Moh. Toyyib Madani, M.A, Ketua STIKES Nata Nyai Hj. Zairina, S.IP, Ketua LLDIKTI Jawa timur, PPNI Jawa timur, dan Koordinator Kopertais Wilayah IV Surabaya.
Bupati Sampang H. Slamet Junaidi, Wakil Bupati H. Abdullah Hidayat, dan Ketua DPRD Sampang Fadol juga turut hadir di kegiatan tersebut.
Peserta wisuda berjumlah 110 orang. Dengan rincian, 75 wisudawan/wisudawati IAI Nata, dan 35 wisudawan/wisudawati STIKES Nata.
Kegiatan itu diawali dengan prosesi wisuda, pengambilan sumpah atau ikrar setia sarjana, dan penyerahan penghargaan kepada para wisudawan/wisudawati terbaik oleh Bupati dan wakil bupati Sampang. Wisudawan terbaik juga mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan ke S2.
KH. Moh. Toyyib Madani menyampaikan, 75 mahasiswa IAI Nata yang diwisuda tahun ini terdiri dari mahasiswa program studi (prodi) pendidikan agama islam (PAI) sebanyak 28 orang, hukum heluarga syariah (HKI) 4, ekonomi syariah 36, dan manajemen pendidikan isalam 7 mahasiswa.
Pihaknya berharap para wisudawan bisa mengabdikan ilmu yang didapat dan bermaliah kepada masyarakat. Skill dan kemampuan yang dimiliki harus lebih dikembangkan agar bisa bermanfaat bagi diri sendiri, keluarga, orang lain, dan bangsa.
“Kami harap wisudawan bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Karena seseorang yang memiliki riwayat pendidikan tinggi akan mempunyai relevansi dan pemikiran luas dalam menjalani kehidupan,” jelasnya.
Banyak lulusan atau alumni IAI Nata yang sudah bekerja di lembaga atau instansi pemerintah. Misalkan, di sekolah, Pengadilan Agama, Kantor Urusan Agama (KUA), dan Perbankan Syariah.
Pihaknya berkomitmen membantu pemerintah dalam meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Sampang. Setiap tahun lembaganya membuka program beasiswa bidik misi dan santri berprestasi. Program beasiswa tersebut bertujuan untuk membantu masyarakat yang ingin melanjutkan kualiah tapi tidak punya biaya.
“Program beasiswa itu merupakan hasil kerjasama IAI Nata dengan Kementerian Agama (Kemenag) pusat dan pemerintah provinsi Jawa timur. Tahun ini program itu ada,” terangnya.
Ketua STIKES Nata Nyai Hj. Zairina menambahkan, program studi di STIKES Nata terdiri dari D3 keperawatan, S1 keperawatan, dan Profesi Ners. Mahasiswa lulusan STIKES Nata dibekali dengan skil dan kemampuan di bidang kegawatdaruratan, bahas Inggris, komputer dan ilmu bisnis.
“Selamat kepada wisudawan. Semoga mendapat ilmu barokah, jaya, dan Istiqomah mengabdi kepada masyarakat,” pungkasnya. (nal/her)