KINERJA

Bupati Sampang Sedih Dan Kecewa, Nurhayati Nenek Miskin Itu Tak Pernah Dapat Bantuan PKH Dan BPNT

25
×

Bupati Sampang Sedih Dan Kecewa, Nurhayati Nenek Miskin Itu Tak Pernah Dapat Bantuan PKH Dan BPNT

Sebarkan artikel ini
Bupati Sampang H Slamet Junaidi bersama Forkopimda melihat langsung kondisi nenek Nurhayati yang mengalami kelumpuhan.

petajatim.co, Sampang – Bupati Sampang H Slamet Junaidi merasa sedih dan kecewa melihat kondisi nenek Nurhayati yang berusia 80 tahun, ternyata selama ini tidak pernah menerima bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) maupun Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).

Padahal melihat kondisinya Nurhayati yang mengalami kelumpuhan bertahun-tahun karena usia lanjut, hanya tinggal bersama anaknya di sebuah rumah yang tidak layak huni di Desa Banjar Tabulu, Kecamatan Camplong.

Bupati mengetahui keadaan nenek yang hidup sangat memilukan itu ketika tengah blusukan ke bawah untuk melihat langsung kondisi rakyatnya. Bersama jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) yakni Kapolres Sampang AKBP Didit Bambang Wibowo dan Dandim 0828/Sampang Letkol Arm Mulya Yaser Kalsum, Sabtu (02/05/2020).

“Kami benar-benar merasa sedih dan kecewa, karena masih ada warga yang kondisinya sudah dan hidup dibawah garis kemiskinan tapi tidak pernah menerima bantuan sosial seperti PKH dan BPNT. Jadi selama ini dimana aparat desa dan petugas sosial kok nggak tahu ada warga miskin yang tidak menerima bantuan,” ungkap H Idi dengan nada sedih.

Dia pun segera memerintahkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait dan Pemerintah Desa (Pemdes) setempat agar mendata keluarga nenek tersebut dan secepatnya di berikan bantuan sosial.

“Pak Pj Kades tolong ini segera diajukan untuk mendapatkan bantuan dari Dinas Sosial (Dinsos) serta pengajuan untuk program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). Seharusnya warga dengan kategori seperti inilah yang berhak mendapatkan bantuan karena kondisinya yang sangat membutuhkan,” tegurnya.

Ia meminta Pj Kades Banjar Tabulu jika ada kendala administrasi kependudukan dengan bersangkutan sehingga kesulitan mendapatkan bantuan. Dengan tegas ia memerintahkan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) untuk ikut turun ke bawah juga melakukan upaya jemput bola terhadap Lansia yang sangat butuh bantuan itu.

“Saya memperingatkan bagi aparatur desa agar selalu up date data masyarakat yang layak dan memenuhi persyaratan sebagai keluarga penerima manfaat bantuan sosial dari pemerintah,” tandasnya. (tricahyo/her)