PETAJATIM.CO || Sampang – Isu jual beli jabatan muncul di awal pemerintahan Bupati Slamet Junaidi-Ahmad Mahfud. Bila ingin menempati posisi tertentu, tidak gratis. Harus ada uang pelicin untuk memuluskan impian itu, Minggu (6/4/2025).
Dugaan praktik jual beli jabatan terendus di lingkup pemerintahan desa. Bahkan sudah viral di jagat media sosial. Tarifnya tak tanggung-tanggung. Bernilai hingga ratusan juta rupiah.
Isu itu pertama kali diungkap oleh akun TikTok bernama ‘Sampangjumud’. Dalam unggahan tersebut terdapat narasi lengkap dengan percakapan rekaman suara yang mengindikasikan adanya praktik jual beli jabatan Pj Kepala desa di Kecamatan Banyuates, Sampang.
Bagi pejabat yang ingin menduduki posisi jabatan Pj Kades, maka siap-siap merogoh kocek kisaran Rp 50 juta sampai Rp 200 juta.
Meski baru sebatas rumor, namun sebagian masyarakat ada yang meyakini bahwa isu tersebut memang benar dan sudah jadi rahasia umum. Apalagi sudah ada indikasi pergantian Pj kades melabrak Perbup Nomor 27 Tahun 2021 tentang Pedoman Pencalonan, Pemilihan, Pengangkatan, Pelantikan dan Pemberhentian Kepala Desa.
Pemkab Sampang Membantah
Isu jual beli jabatan Pj Kades yang diembuskan akun TikTok bernama ‘Sampangjumud’ itu buru-buru dibantah Bupati Slamet Junaidi. Dia memastikan Pemkab Sampang bersih dari praktik jual beli jabatan.
“Kami memposisikan diri bukan sebagai pejabat, kami memposisikan diri sebagai pelayan masyarakat, termasuk semua jabatan di bawah kami mulai dari Sekda, OPD hingga Camat. Kami tidak pernah meminta serupiah pun pada mereka (Camat),” katanya dikutip dari RRI.
Namun demikian, Bupati Slamet Junaidi meminta masyarakat untuk melapor jika ditemukan pejabat atau oknum yang terlibat dalam praktik jual beli jabatan, termasuk jabatan Pj kades karena pemerintahannya bersih.
“Bila masyarakat menemukan ada pejabat nakal atau oknum yang menjual jabatan, lapor ke kami, atau lapor ke Kejaksaan negeri (Kejari),” ujarnya.
Akan Gelar Demo Besar-besaran
Sementara itu, pergantian Pj Kades di kecamatan Banyuates menuai protes dari warga. Aliansi Banyuates Tangguh (Alibata) akan menggelar aksi demo besar-besaran di depan kantor kecamatan untuk menolak evaluasi dan pergantian Pj Kades.
Berdasarkan informasi yang diterima, aksi demo tersebut akan digelar pada Rabu 9 April 2025. Start dari pukul 09:00 WIB sampai selesai. Tak tanggung-tanggung 2000 massa akan turun jalan dan mengepung kantor kecamatan Banyuates.