PETAJATIM.CO || Sampang – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024 di Provinsi Jawa Timur bakal digelar, termasuk di Kabupaten Sampang.
Dalam pilkada Sampang 2024 ini, H. Slamet Junaidi (Incumbent) menyatakan maju kembali untuk menduduki kursi jabatan M 1 periode jilid kedua.
Meskipun, secara hitungan-hitungan partai Nasdem sudah mengantongi perolehan 15 kursi di legislatif, pilkada di Sampang masih terbuka lebar bagi calon pendatang baru untuk bisa memenangkan pesta demokrasi rakyat lima tahunan itu.
Pasangan calon bupati (cabup) dan calon wakil bupati (cawabup) yang dinilai punya kans mengalahkan Incumbent di Pilkada Sampang 2024 adalah pasangan KH. Mohammad bin Muafi (Ra mamak) dan H. Abdullah Hidayat (H. Ab).
Hal itu disampaikan Anggota DPRD Sampang Abdus Salam. Menurut Ketua DPC Partai Demokrat itu, duet Ra Mamak dan H. Ab berpeluang besar untuk menang di kontestasi Pilkada 2024.
Munculnya pasangan Kyai Mamak dan H. Ab ini menjadi penantang serius bagi Haji Idi di Pilkada nanti. Sebab, kedua tokoh politik tersebut memiliki elektabilitas cukup tinggi dan basis massa jelas.
Kyai Mamak menjadi anggota DPRD Provinsi Jatim dua periode. Sementara H. Ab merupakan mantan wakil bupati. Hal itu menjadi legitimasi bahwa mereka adalah pemimpin yang berpengalaman dan mempunyai basis kekuatan pendukung yang solid.
Pasangan Ra Mamak dan H. Ab di pilkada Sampang ini justru menjadi perhatian publik. Sebab meskipun PPP memiliki jumlah kursi DPR lebih banyak dibandingkan Golkar. Tapi H. Ab tetap legowo mencalonkan sebagai wakil. Hal itu menegaskan bahwa dirinya tidak ambisi terhadap jabatan.
“Kalau diukur dari perolehan kursi DPR Slamet Junaidi (Incumbent) lebih unggul dari Ra mamak dan H. Ab. Tapi harus diingat bahwa politik itu dinamis. Artinya, jika sebelumnya dapat dukungan besar, belum tentu mendapatkan hal sama di Pilkada nanti. Dan selama ini belum ada sejarahnya bupati Sampang sampai 2 periode,” ujar Abdus Salam.
Pihaknya tidak menampik elektabilitas Slamet Junaidi unggul dari rivalnya. Hal itu tidak lepas dari keberhasilannya ketika menjabat sebagai bupati yang berhasil membawa perubahan untuk Sampang terutama di bidang pembangunan infrastruktur. Seperti pembangunan Jalan Lingkar Selatan (JLS) dan Alun-alun Trunojoyo.
Namun, yang perlu diingat bahwa keberhasilan tersebut bukanlah hasil kinerja Slamet Junaidi semata. Melainkan ada peran besar Abdullah Hidayat yang selalu mendampingi dan memberikan masukan serta gagasannya untuk setiap kebijakan pembangunan di Sampang.
“Selama ini opini yang terbangun di masyarakat bahwa pembangunan JLS dan Alun-alun Trunojoyo itu seolah-olah hasil karya Slamet Junaidi saja tanpa ada campur tangan Abdullah Hidayat, itu persepsi yang salah secara politik,” kata pria yang biasa disapa Aba dus itu.
Politikus Demokrat itu mengatakan, dalam tugas dan wewenang di pemerintahan bupati dan wakil bupati memiliki tugas tanggungjawab yang sama mengemban amanat untuk merencanakan, melaksanakan dan menyukseskan pembangunan di daerah.
Beberapa tugas dan tanggungjawab dari wakil bupati diantaranya yaitu membantu bupati dalam memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah.
Membantu bupati dalam mengoordinasikan kegiatan pemerintah daerah dan membantu bupati dalam memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan pemerintah daerah yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah dan atau pemerintah desa.
“Artinya di balik keberhasilan Slamet Junaidi menjalankan roda pemerintahan dan merealisasikan program pembangunan itu tidak lepas dari peran Abdullah Hidayat. Jadi tidak bisa kemudian kalau semua kemajuan yang ada diklaim hasil kinerja Slamet Junaidi saja, terlalu ambisius namanya kalau seperti itu,” pungkas Abdu Salam.