DESA

Dibiarkan Rusak Parah, Warga Terpaksa Perbaiki Jalan Banyuates – Tambelangan Secara Swadaya

33
×

Dibiarkan Rusak Parah, Warga Terpaksa Perbaiki Jalan Banyuates – Tambelangan Secara Swadaya

Sebarkan artikel ini
Warga Desa Morbatoh, Kecamatan Banyuates tengah memperbaiki jalan yang rusak parah secara swadaya

PETAJATIM.com, Sampang – Ruas jalan Desa Morbatoh, Kecamatan Banyuates kondisinya sangat memprihatinkan. Bertahun-tahun jalan kabupetan yang menghubungkan desa tersebut dengan Kecamatan Tambelangan dibiarkan rusak tanpa ada upaya perbaikan dari pihak pemerintah.

Pantauan petajatim.co, jalan lapen tersebut kondisi aspalnya sudah banyak yang mengelupas, bahkan sebagian besar hanya berupa tanah. Sehingga jika musim hujan jalan itu sangat sulit dilalui kendaraan bermotor, karena jalannya menjadi becek dan berlumpur.

Karena merasa sudah jemu dan kecewa karena tidak ada perhatian sama sekali dari pemerintah. Warga Desa Morbatoh terpaksa memperbaiki jalan tersebut secara swadaya dengan menggunakan batu dan sirtu, Sabtu (21/9/2019). Harapannya agar jalan tidak licin, sehingga bisa lebih aman dan nyaman saat dilewati kendaraan bermotor.

Marjui (45), warga setempat menuturkan, kerusakan jalan itu sudah terjadi selama bertahun-tahun. Akan tetapi yang membuat warga jengkel, sampai saat ini tidak ada upaya dari pihak pemerintah untuk melakukan upaya perbaikan sama sekali, bahkan terkesan tutup mata.

Padahal tutur dia, jalan tersebut berbatu dan tidak rata, banyak lubang berukuran besar dan dalam yang bisa membahayaka keselamatan pengendara. Karena itu, pengguna jalan harus ekstra hati-hati saat melintas di jalan itu.

“Kerusakan jalan terjadi mulai 2014 lalu, tapi yang bikin warga kecewa sampai sekarang masih belum juga ada tanda-tanda akan diperbaiki. Kami khawatir sebentar lagi akan memasuki musim hujan, maka jalan berlumpur dan licin,” ungkap Marjui dengan nada kecewa.

Kerusakan jalan kurang lebih sepanjang dua kilometer. Kerusakan terparah di jalan desa Morbatoh. Tepatnya, di sebelah Utara SDN Morbatoh 3. Untuk menghindari terjadinya kecelakaan dan kenyamanan bagi para pengendera, warga setempat menutupi jalan berlubang dan berbatu dengan sirtu agar jalan menjadi rata dan tak bergelombang.

“Kami sudah sering memperbaiki jalan ini. Terutama saat musim hujan. Kalau dihitung-hitung biaya yang dikeluarkan dari urunan warga diperkirakan hampir mencapai Rp 10 juta,” katanya.

Dia berharap Pemkab Sampang tidak menutup mata dengan kondisi jalan tersebut. Perbaikan jangan hanya fokus di jalan perkotaan. Masyarakat di pelosok dan perdesaan juga berhak menikmati infrastruktur jalan yang bagus dan layak.

“Jalan ini akses utama masyarakat untuk pergi ke kecamatan, pasar, sekolah, dan tempat lainnya. Saya berharap, Pemkab segera memperbaiki jalan ini supaya masyarakat merasa nyaman,” harapnya.

Kabid Jalan dan Jembatan Dinas PUPR Sampang, Hasan Mustofa membenarkan bahwa kondisi ruas jalan kabupaten yang menghubungkan Kecamatan Banyuates – Tambelangan sudah rusak parah dan memprihatinkan.

“Jalan tersebut memiliki panjang 23 kilometer. Tapi yang bagus hanya sekitar 10 kilometer,” terangnya kepada petajatim.co.

Hasan mengatakan, upaya perbaikan jalan dilakukan secara bertahap. Setiap tahun dinas selalu menganggarkan dana sebesar Rp 1 miliar dalam program perbaikan jalan tersebut, pihaknya merencanakan perbaikan jalan di mulai dari selatan atau dari Tambelangan.

“Program perbaikan jalan itu membutuhkan anggaran total sebesar Rp 40 miliar. Berhubung anggaran dananya terbatas, jadi harus dilakukan secara bertahap,” tandanya. (nal/her).