KINERJA

Dongkrak IPM, Disdik – Dinkes Sampang Diminta Buat Inovasi dan Terobosan Baru

170
×

Dongkrak IPM, Disdik – Dinkes Sampang Diminta Buat Inovasi dan Terobosan Baru

Sebarkan artikel ini
Bupati Sampang, H Slamet Junaidi.

PETAJATIM.co, Sampang – Bupati Sampang H Slamet Junaidi mengutarakan, bahwa nilai Indek Pembangunan Manusia (IPM) mengalami kenaikan 0,76, yaitu dari 61,94 tahun 2019 menjadi 62,70 selama 2020.

Menurut Slamet Junaidi, tentu saja kenaikan nilai IPM 2020 adalah kenaikan terendah dibandingkan tahun sebelumnya. Sehingga ia menekankan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang menjadi leading sektor dari komponen pembentukan IPM supaya melakukan inovasi dan terobosan baru.

“Dampak wabah pandemi Covid 19 berpengaruh signifikan terhadap capaian komponen pembentuk nilai IPM. Karena pengeluaran Per Kapita mengalami penurunan drastis, sehingga mempengaruhi roda perekonomian daerah yang berdampak pada pola konsumsi masyarakat Kabupaten Sampang,” papar orang nomor satu di Birokrasi Sampang, Kamis (14/1/2021).

Demikian pula Angka Harapan Hidup (AHH) 2020 naik menjadi 68,03 dibandingkan 2019 sebesar 67,96 (naik 0,07). Pandemi Covid 19 menjadi pemicu masih tingginya angka kematian Ibu dan Bayi.

“Jadi saya berharap Kepala Dinas Kesehatan agar meningkatkan kualitas pelayanan dengan membuat inovasi baru di bidang kesehatan. Selain itu perlu membangun sinergi dengan OPD lain terutama akses prasarana dasar di bidang perumahan dan permukiman yang sehat,” tukasnya.

Sementara komponen pendidikan yang terdiri dari Harapan Lama Sekolah (HLS) dan Rata-rata Lama Sekolah (RLS) pada tahun 2020 mengalami peningkatan 0,29 untuk HLS dan 0,3 untuk RLS dibandingkan tahun 2019.

“Capaian tersebut harus ditingkatkan dengan membuat inovasi baru yang bisa menyentuh aspek pendidikan masyarakat. Program peningkatan IPM di bidang Pendidikan yang sudah dilakukan pada 2020 dan dilanjutkan 2021 yaitu melakukan pendataan anak putus sekolah di tingkat desa, selanjutnya difasilitasi untuk jenjang pendidikan ke tingkat lebih tinggi,” papar H Idi.

Menindaklanjuti perintah Bupati Sampang tersebut, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sampang Agus Mulyadi, menyampaikan, bahwa inovasi yang telah dilaksanakan lembaganya dalam menekan kematian ibu hamil dan bayi ialah dengan menerapkan program Jari Kaki Lima yang sudah dapat dibuat dalam bentuk aplikasi di internet.

“Program Jari Kaki Lima yang sudah di launching itu, antara lain kesatu semua bisa terlibat termasuk masyarakat, kedua ibu hamil sudah terdaftar dan tercatat sekaligus terpantau mulai dari awal. Ketiga ada identitas gelang sesuai dengan kondisi ibu hamil, ke empat keluarga juga ikut bertanggung jawab,” terang Agus.

Namun sayangnya Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Sampang Nor Alam, saat dihubungi via whatsapp terkait upaya yang akan dilakukan Disdik dalam meningkatkan capaian penilaian IPM bidang pendidikan, rupanya cukup pelit memberikan tanggapan.

Nor Alam terkesan tidak kooperatif untuk memaparkan program yang telah dilaksanakan lembaganya. Konfirmasi media ini melalui pesan WA hanya sebatas dibaca tapi tidak direspon sama sekali.

Penulis/Editor : Heru