BUDAYALAINNYA

Festival Parade Daul di Sampang Diikuti Grup Daul Tersohor di Madura

97
×

Festival Parade Daul di Sampang Diikuti Grup Daul Tersohor di Madura

Sebarkan artikel ini
Grup daul Putra Rajawali Original saat tampil di Festival Parade Daul Combodug 2024 di Sampang, Jawa Timur.

PETAJATIM.CO || Sampang – Hari kedua Festival Parade Daul Combodug di Kabupaten Sampang berlangsung meriah. Ada  22 peserta Daul katagori Dug-dug yang tampil menghibur masyarakat di Kota Bahari.

 

Dari 22 peserta beberapa diantaranya merupakan grup daul tersohor di Pulau Madura. Seperti grup daul dengan nama Gong Mania, Angin Ribut, Lanceng Sengit, GBS Crew, dan Lendhu Sagara.

 

Kemudian, ada grup daul berjuluk Putra Wilis, Putra Branjangan, Sruni Reborn, Lanceng Juklanteng, dan Putra Rajawali Original.

 

Berdasarkan data yang dihimpun media ini, grup daul Gong Mania adalah salah satu grup Kesenian Musik Tradisional daul yang berasal dari Desa Ketawang Laok Kecamatan Guluk-Guluk, Sumenep. Group ini terbentuk sejak tahun 1996 silam.

 

Pada 2011 grup daul Gong Mania berhasil menyabet Juara Umum pada Festival Musik Tong-Tong Super Mantap se- Madura dalam rangkaian peringatan Hari Jadi ke-742 Kabupaten Sumenep.

 

Selain Gong Mania, grup daul asal Bumi Sumekar Sumenep yang juga ikut meramaikan Festival Parade daul di Sampang yaitu grup Angin Ribut. Grup daul asal Pasongsongan ini dikenal dengan aransemen yang dibawakan pakem Madura.

 

Grup daul binaan Lutfi Rahman itu disebut-sebut grup daul legendaris di Madura karena didirikan pada 11 Agustus 1986. Artinya sekarang sudah berusia lebih dari 30 tahun.

 

Angin Ribut juga dikenal memiliki konsep berbeda dari grup daul yang lain. Mulai dari aransemen hingga dekorasi. Dekorasi yang diadopsinya itu diambil dari sejarah tokoh pewayangan Bali, yakni Garuda Wisnu, yang merupakan representasi dari Dewa Wisnu yang sedang mengendarai burung garuda.

 

Kemudian, grup tersohor lainnya ada Lendhu Sagara yang juga berasal dari Sumenep. Grup tersebut terdiri dari belasan orang personel yang memainkan delapan hingga sembilan alat musik dengan musik dasarnya kentongan, klenengan dan dikolaborasikan dengan alat-alat perkusi lainnya yang ditiup.

 

Pada 2014 Lendhu Sagara tampil di Eropa yakni di negara Inggris dengan menyanyikan lagu andalan mereka yang berjudul “Tondu Majeng” dan “Uramba Urambe”.

 

Sementara grup daul tersohor asal Sampang yang ikut festival ini diantaranya ialah Putra Rajawali Original dan Putra Branjangan. Dua grup daul tersebut sangat dikenal di hati masyarakat khususnya kalangan pemuda.

 

Selama ini, grup daul Putra Rajawali Original dan Putra Branjangan sering menggelar aksi kemanusiaan dengan melakukan penggalangan donasi untuk membantu warga Palestina. Caranya dengan memainkan musik daul di sejumlah pusat keramaian kota.

 

Pj Bupati Sampang Rudi Arifiyanto mengatakan, musik daul merupakan salah satu kesenian musik tradisional yang berkembang di Madura. Dari tahun ke tahun, jumlah grup musik daul di Sampang kian bertambah.

 

“Festival Parade Daul Combodug ini diikuti sebanyak 25 grup daul dengan rincian 23 Daul Combo dan 22 Daul Dug-Dug,” terang Rudi Arifiyanto saat melepas peserta daul Dug-dug di pelataran Alun-alun Trunojoyo, Kamis (18/4).

 

Rudi Arifiyanto mengatakan, selama ini pemerintah selalu berupaya menyediakan ruang khusus untuk menjaga kelestarian musik tradisional daul. Yakni melalui pentas seni dan yang paling prestisius adalah festival atau lomba.

 

“Di Kabupaten Sampang, festival musik daul hampir tidak pernah absen setiap tahun. Pesertanya selalu membeludak. Termasuk ribuan penonton yang antusias menyaksikan,” ujarnya.

 

Reporter : Zainal Abidin