JAWA TIMUR

Gubernur Jatim Sambut Baik Rencana Adopsi Teknologi Deteksi Ikan Untuk Nelayan

40
×

Gubernur Jatim Sambut Baik Rencana Adopsi Teknologi Deteksi Ikan Untuk Nelayan

Sebarkan artikel ini
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa bersama nelayan (ft. ilustrasi Kanal Indonesia)

 

petajatim.co, Surabaya – Teknologi deteksi ikan, merupakan aplikasi android berbasis global position system (GPS) yang bermanfaat auntuk mendeteksi keberadaan ikan. Aplikasi ini sangat bermanfaat untuk nelayan dalam mendeteksi keberadaan ikan di laut. Dengan begitu nelayan akan mudah untuk melakukan penangkapan ikan di laut.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menyambut baik aplikasi yang mengadopsi teknologi informasi tersebut. Dalam waktu dekat, Pemprov Jatim, akan memperkenalkan teknologi deteksi ikan untuk nelayan di tiga Kabupaten, yakni Kabupaten Lamongan, Pacitan dan Pamekasan.

Kerjasama pengembangan teknologi ini, dilakukan oleh Pemprov Jatim bersama Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman.

“ Sudah saatnya nelayan diperkenalkan dengan digital IT untuk menangkap ikan. Jika saat ini nelayan menangkap ikan dengan menggunakan insting, apalagi lautan Indonesia sedemikian luasnya, maka dirasa perlu penerapan teknologi agar kerja para nelayan kita semakin efektif, efisien waktu dan menghemat BBM, tetapi jumlah tangkapannya maksimal,” kata Khofifah, di Gedung Grahadi Surabaya, Jumat (6/9).

Melalui aplikasi tersebut, terang Khofifah, memungkinkan nelayan melihat dimana lokasi ikan berada, dan mereka dapat langsung menuju lokasi ikan yang sedang berkumpul tersebut.

Poinnya, sebut dia, nelayan tidak perlu muter-muter karena lokasi keberadaan ikan sudah diketahui, dan mereka langsung bisa menuju ke tempat ikan-ikan tersebut berkumpul.

“ Tempat itu sudah dipastikan ada ikannya, sehingga bisa hemat waktu, hemat energy dan hemat tenaga tetapi mendapatkan hasil berlimpah,” terangnya.

Untuk tahap awal, Pemprov Jatim akan menjadikan tiga Kabupaten, yakni Pamekasan, Pacitan dan Lamongan sebagai pilot project, dan selanjutnya akan diperluas ke seluruh wilayah pesisir Jatim. Program ini, merupakan program 1 juta nelayan berdaulat yang diinisiasi oleh Kemenko Kemaritiman.

Selain mengembangkan aplikasi tersebut, Pemprov Jatim juga akan mencoba menerapkan teknologi pengawetan ikan dengan cara pengawetan ikan organic (PIO), sehingga nelayan tidak lagi menggunakan pengawet dengan es batu dan garam atau bahan pengawet lainnya seperti formalin dan boraks yang membahayakan kesehatan.

(nwt/jgd/red)