KINERJA

Hafi Ancam Putus Kontrak Rekanan, Jika Proyek Lapen Rp 12 M Molor

319
×

Hafi Ancam Putus Kontrak Rekanan, Jika Proyek Lapen Rp 12 M Molor

Sebarkan artikel ini
Plt Kepala Dinas PUPR Sampang Ach Hafi saat ditemui di ruang kerjanya.

PETAJATIM.co, Sampang – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Sampang khawatir pelaksanaan proyek pemeliharaan berkala jalan kabupaten senilai Rp 12 miliar yang bersumber dari Dana Insentif Daerah (DID) tahap II molor.

Pasalnya, dari 12 proyek dua diantaranya baru dikerjakan. Bahkan ada pelaksana yang sampai saat ini masih melakukan proses pengadaan bahan material proyek. Padahal kontrak kerja berakhir 25 Desember 2020.

Berdasarkan pantauan di lapangan, salah satu proyek pemeliharaan jalan yang baru digelar adalah ruas Panyepen – Baturasang Kecamatan Jrengik. Sesuai data yang tertera di papan informasi. Proyek tersebut dikerjakan CV Suramadu Jaya.

Plt Kepala Dinas PUPR Sampang Ach Hafi mengatakan, proyek pemeliharaan berkala jalan kabupaten dengan anggaran Rp 12 miliar tersebut sampai saat ini masih dalam proses pengerjaan.

Menurutnya, sejauh ini progres pengerjaan proyek tersebut rata-rata sudah sesuai dengan target. Beberapa pengerjaan ada yang sudah selesai. Tapi ada juga yang baru dimulai.

“Ada dua proyek yang baru saja dikerjakan sehingga dikhawatirkan molor. Kami sudah tegur pihak pelaksana,” kata Hafi saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (30/11/2020).

Pihaknya, kata Hafi, sudah mewanti-wanti kepada pelaksana agar bekerja dengan maksimal dan bisa menyelesaikan proyek tersebut sesuai kontrak kerja. Pihaknya mengancam tidak akan segan-segan untuk memutus kontrak kerja dengan rekanan apabila proyek tersebut molor.

“Kami minta agar proyek itu dikebut. Kalau sampai molor. Kami tidak akan segan-segan untuk memutus kontrak kerja dengan rekanan,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Komisi III DPRD Sampang Mohammad Subhan meminta agar dinas terkait aktif melakukan monitoring perkembangan proyek lapisan penetrasi (lapen) jalan kabupaten tersebut. Meski proyek harus dikebut, pihaknya mewanti-wanti kualitas pengerjaan tetap diutamakan.

“Karena kalau proyek itu dikerjakan asal-asalan. Maka yang paling dirugikan adalah masyarakat sebagai pengguna jalan,” kata Politikus PPP itu.

Untuk diketahui, jalan kabupaten di Kota Bahari yang dilakukan pemeliharaan adalah ruas Penyepen – Baturasang, Paopale Laok – Lar-lar, Banjar Talela – Taddan, Lepelle – Pelenggiyan Kamodung – Meteng.

Kemudian, ruas Trapang – Asem Jaran, Karang Penang Oloh – Bulmated, Labang – Noreh, Somber – Banjar, Banjar – Somber, Bajrasokah – Batuporo Barat dan terakhir jalan Tobai Timur – Poreh.

Penulis : Zainal Abidin
Editor : Heru