PERISTIWA

Hermawati Terlibat Dalam Jaringan Teroris Sejak 2014 Silam

28
×

Hermawati Terlibat Dalam Jaringan Teroris Sejak 2014 Silam

Sebarkan artikel ini
Kantor Kecamatan Sreseh, Sampang, asal kampung kelahiran Hermawati terduga teroris yang di tangkap di Jawa Tengah

petajatim.co, Sampang – Hermawati terduga teroris warga Dusun Labuhan, Desa Sreseh, Kecamatan Sreseh, Kabupaten Sampang dikenal sosok tertutup dan tidak mudah bergaul dengan tetangga dan warga setempat.

Perempuan 48 tahun itu merantau ke luar kota sejak 2010 lalu. Namun dia mengalami perubahan drastis semenjak mengenal dan masuk dalam lingkaran jaringan teroris mulai 2014 silam. Dan sejak saat itu Hermawati jarang pulang ke Sampang, bahkan orang tuanya sendiri juga sudah tidak menganggapnya sebagai anak.

Hal itu terungkap berdasarkan keterangan dari Kepala Desa Sreseh Miftahul Arifin. Ia mengatakan, Junaidi dan Herawati menikah di luar Kantor Urusan Agama (KUA). Selama ini, Junaidi sering cerita dan berkeluh kesah tentang kehidupan keluarga mereka.

“Suaminya (Junaidi.red) sering cerita kalau kehidupan keluarga mereka sudah tidak harmonis lagi dan sering bertengkar lantaran beda pemahaman,” ungkap Muftahul Selasa (22/10/19).

Miftahul Arifin juga menceritakan, pasangan suami istri itu awalnya meninggalkan kampung halaman untuk mengadu nasib di Seragen, Jawa tengah. Pada saat Lebaran Idul Adha kemarin Junaidi sempat pulang ke Sreseh tapi tidak bersama istri.

“Katanya mereka sudah pisah dan tidak tinggal serumah lagi. Dan kami yakin Junaidi tidak ikut terlibat dalam jaringan teroris seperti istrinya,” Katanya.

Pihaknya menyampaikan bahwa, pasca penangkapan Herawati oleh Densus 88 di Pokoh, Ngijo, Tasikmadu, Karang Anyar, Sabtu (19/10/2019). Hingga saat ini Kecamatan Sreseh dalam keadaan kondusif. Penangkapan itu tidak berdampak terhadap kehidupan keluarga dan warga setempat.

“Tidak banyak warga yang tahu terkait dengan penangkapan Herawati. Karena dia memang sudah lama tidak pulang kampung, ” ujarnya.

Sayangnya, hingga berita ini diturunkan tidak ada pihak keluarga terduga teroris yang bisa dimintai keterangan prihal penangkapan tersebut. Mat Ruji orang tua terduga teroris enggan untuk ditemui wartawan.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, Kasat Intel AKP Dani Parijono mewakili Kapolres Sampang AKBP Didit Bambang Wibowo Saputro membenarkan bahwa Hermawati terduga teroris yang ditangkap oleh Densus 88 di Pokoh, Ngijo, Tasikmadu, Karang Anyar pada Sabtu (19/10/2019) itu merupakan warga Dusun Labuhan Desa/Kecamatan Sereseh, Kabupaten Sampang.

Polisi telah melakukan penelusuran tentang identitas terduga teroris tersebut. Meski demikian, hingga saat ini situasi di rumah terduga teroris lengang. Tidak terlihat ada petugas keamanan yang berjaga. Baik dari polsek maupun Koramil. (nal/her).