PETAJATIM.com, Sampang – Bagi pengendara yang melintasi ruas jalan nasional yang menghubungkan Ketapang – Banyuates, tepatnya Jalan Raya Ketapang Barat, Kecamatan Ketapang harus hati-hati. Pasalnya, kondisi ruas jalan sudah berlubang diameternya cukup lebar, sehingga warga setempat terpaksa memasang tumpukan ban bekas sebagai tanda jalan tersebut rusak dan berlubang.
Saiful Bahri, warga Desa Ketapang Barat, menuturkan, sebenarnya kerusakan jalan itu sudah lama. Tapi sampai saat ini pemerintah belum ada tanda-tanda akan melakukan perbaikan. Padahal menurut dia, jalan berlubang yang cukup lebar tersebut bisa mengancam keselamatan para pengendara yang melintas.
“Sudah hampir 4 bulan jalan itu berlubang, namun pemerintah tak kunjung memperbaiki. Sehingga kami khawatir akan terjadi kecelakaan karena kerusakannya cukup parah, terutama dimalan hari karena minimnya lampu penerangan jalan dapat mengancam jiwa pengemudi kendaraan, ” tuturnya kepada Petajatim. Rabu (18/09/19).
Dikatakannya, awalnya jalan tersebut hanya retak dan aspal mengelupas. Tapi karena tidak segera diperbaiki, sehingga kerusakannya makin bertambah parah dan menimbulkan lubang dengan diameter sekitar 33 sentimeter.
“Sebenarnya ban yang di taruh di tengah jalan itu berbahaya bagi keselamatan pengendara, karena beberapa waktu ada seorang pengendara motor terjatuh menabrak ban itu, beruntung korban hanya mengalami luka ringan,” ceritanya.
“Tapi akan lebih berbahaya lagi jika lubang itu tidak dipasang tanda. Terutama bagi para pengendara yang jarang melintas dijalan ini ” imbuhnya.
Pria 53 tahun itu menyampaikan, sebelum banyak jatuh korban ia berharap agar pemerintah segera memperbaiki ruas jalan yang berlubang tersebut. Mengingat ruas jalan itu merupakan akses utama bagi warga yang hendak bepergian menuju kota Kecamatan Ketapang maupun ke Kecamatan Banyuates.
Berdasarkan pantauan petajatim.co, ruas jalan yang rusak rupanya tidak hanya dititik Jalan Raya Ketapang Barat. Namun juuga terjadi di ruas Jalan Raya Banyusokah, Kecamatan Ketapang. Anehnya, titik kerusakan juga berada di jembatan, sehingga warga menandai lubang jalan itu menggunakan ranting pohon. Informasinya kerusakan tersebut merupakan sudah ketiga kalinya diperbaiki tapi rusak lagi.
Kepala Pembantu UPT Dinas PU Bina Marga Provinsi Jatim di Sampang Mohammad Haris, saat dikonfirmasi menyatakan, Ruas Jalan raya Ketapang – Banyuates merupakan jalur nasional. Sehingga, jika terjadi kerusakan maka upaya perbaikan menjadi tanggung jawab Dinas PU Bina Marga Provinsi Jatim di Surabaya.
“Namun temuan adanya kerusakan jalan itu tetap akan kami sampaikan kepada pengawas bidang pemeliharaan jembatan dan jalan nasional. Semoga laporan tersebut bisa secepatnya ditindaklanjuti,” pungkasnya. (nal/her).