PETAJATIM.CO || Sampang – Anggota DPRD Kabupaten Sampang, Abdus Salam mengatakan, kredibilitas kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Sampang akan diuji dengan ulah anak buahnya yang ikut dalam aktivitas kampanye paslon Slamet Junaidi-Mahfud di Pulau Mandangin.
Diketahui, Bawaslu Kabupaten Sampang tengah menyelidiki keterlibatan dua pegawai honorer di Diskominfo Sampang dalam aktivitas kampanye Cabup-cawabup nomor urut dua. Bawaslu menemukan bukti terkait keterlibatan mereka yang ikut kampanye.
Abdus Salam menilai, keterlibatan dua pegawai honorer Diskominfo dalam kegiatan kampanye paslon memberi dampak negatif terhadap netralitas pegawai ASN di lingkungan Pemkab Sampang. Apalagi pelanggaran itu dipertontonkan ke publik.
“Ini bukan hanya soal ASN atau bukan. Tapi lebih kepada etika dan profesionalisme bawahan kepada pimpinan,” kata Abdus Salam, Sabtu (19/10/2024).
Menurut dia, tindakan yang dilakukan oleh dua honorer Diskominfo dengan ikut kegiatan kampanye paslon, melanggar PKPU nomor 13 Tahun 2024 tentang kampanye.
“Lantas, posisi kepala dinas seperti apa kalau dilangkahi bawahannya seperti itu, bagaimana perasaannya dibikin malu sama anak buahnya sendiri. Kredibilitas pak Amrin Hidayat sebagai kepala dinas akan dinilai oleh masyarakat, mampu apa tidak dia menyelesaikan masalah ini,” katanya.
Seorang pimpinan, kata Abdus Salam, sejatinya harus mampu mengendalikan dan mengontrol anak buahnya. Terkait permasalahan yang sudah terjadi, menurut dia, Kadiskominfo Sampang perlu memberi sikap tegas.
“Sebagai pimpinan pak Amrin harus tegas mengambil keputusan, jangan sampai tersandera dengan ulah anak buahnya yang tidak bisa dikendalikan,” ujar Politikus Partai Demokrat itu.
Sebelumnya, Kepala Diskominfo Sampang, Amrin Hidayat mengatakan bahwa keterlibatan dua anak buahnya dalam kegiatan kampanye di luar sepengetahuannya.
“Itu di luar sepengatahuan kami. Mereka itu hanya izin tidak masuk kantor, tidak tahu kalau ternyata ikut kampanye,” ujarnya.
Ditanya terkait dugaan penggunaan fasilitas kantor. Amrin juga belum bisa memastikan. Ia meminta waktu untuk mendalami bukti dan masih akan berkoordinasi dengan Inspektorat.
“Kami minta waktu untuk mendalami lebih jauh, karena ini bukti dasar. Keputusan ini sangat serius, jadi harus hati-hati. Insyaallah Selasa kami sudah bisa memastikan,” pungkas Amrin.