petajatim.co, Sampang – Sebanyak 20 warga Sampang korban kerusuhan Wamena dipulangkan ke kampung halamannya. Ke dua puluh korban itu dipulangkan mengunakan kapal laut bersama 519 korban asal Jawa Timur (Jatim). Mereka tiba di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Kamis (17/10/2019).
Para korban kerusuhan itu diangkut menggunakan kapal laut Dobon Solo, bertolak dari pelabuhan Wamena menuju Makassar, hingga tiba di pelabuhan Tanjung Perak.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Sampang, Amiruddin yang menjemput langsung para korban di Pelabuhan Tanjung Perak, menyebutkan, dari 20 orang yang telah didata terdapat 2 orang yang masih berusia 9 tahun dan 4 tahun.
“Sebelum dipulangkan kita periksakan dahulu kondisi fisik maupun mental mereka. Mengenai langkah selanjutnya kita pikirkan nanti, yang penting mereka pulang dengan selamat, ” ucap Amiruddin, Jum’at (18/10/2019).
Senada juga disampaikan Kasi PSKBS, Zainal Fatah, berdasarkan data yang di catat petugas, 18 orang dewasa dan 2 anak-anak korban kerusuhan Wamena itu antara lain 5 orang dari Kecamatan Pangarengan, 4 orang asal Kecamatan Omben, 5 orang asal Kecamatan Kota Sampang, 2 orang dari Kecamatan Camplong, 1 orang dari Kecamatan Jrengik dan 1 orang dari Kecamatan Karang Penang.
“Mayoritas pekerjaan mereka selama merantau di Wamena ada yang menjadi sopir, tukang ojek dan pedagang. Mungkin penghasilannya di sana lebih bagus dibandingkan jika bekerja di daerahnya sendiri, ” kata Zainal Fatah.
Ditambahkannya, setelah dijemput di Pelabuhan Tanjung Perak, mereka di bawa ke Pendapa Bupati dan diterima Kabag Kesra, Tolkah. Selanjutnya didata ulang sekaligus diberi sekedar tali asih dan dipulangkan ke kampung halamannya masing-masing. (tricahyo/her)