PETAJATIM.co, Sampang – Sungguh miris nasib yang dialami Mardinep (60) warga dusun Bunut, Desa Sejati, Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang. Janda tua yang hidup sebatangkara dan tinggal dirumah tak layak huni itu luput dari perhatian Pemerintah setempat.
Nenek tua tersebut tidak dapat program bantuan yang dikucurkan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang. Walaupun sudah banyak program, namun nenek tua tersebut tidak pernah sama sekali merasakan program kemiskinan seperti Program Keluarga Harapan atau lainnya.
Mardinep yang sudah bertahun-tahun menjalani hidup di gubuk reyot dan hidupnya sangat tergantung kepada belas kasihan orang lain.
Kepala Desa Sejati Syafiudin saat dikonfirmasi via seluler mengatakan, pihaknya tahun lalu sudah mengajukan program bedah rumah ke Koramil Camplong dan pihaknya memasrahkan sepenuhnya ke Koramil.
“Satu tahun yang lalu saya sudah memerintahkan perangkat desa untuk mendata kemudian untuk diajukan ke koramil,” ungkapnya.
Pihaknya mengakui bahwa belum pernah mengajukan bantuan untuk janda tua tersebut kepada Pemerintah Daerah melalui Dinas Sosial (Dinsos) maupun Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman (DPRKP).
“Kami sudah mendata orang miskin diwilayahnya, namun yang di data oleh perangkat desa untuk mendapatkan bantuan bedah rumah bukan hanya Mardinep saja melainkan banyak dusun-dusun yang lain juga di ajukan akan tetapi hanya Mardinep saja yang tidak dapat,”jelasnya.
Pihaknya kurang paham kenapa hanya Mardinep yang tidak mendapatkan bantuan bedah rumah tersebut.
“Kami berharap kepada Pemkab Sampang untuk memperhatikan nasib janda tua yang sebatangkara dan dalam pemenuhan kebutuhan hidup masih tergantung pada orang lain. Menurut kami sudah selayaknya nenek Mardinep pantas mendapat bantuan program pemerintah,” katanya.
Lanjut Saifuddin, semenjak Covid-19 ini Mardinep mendapatkan Bantuan Langsung Tunai dari Dana Desa (BLT DD).
“Ya cuma BLT DD saja yang dirasakan oleh Mardinep selama ini,” pungkasnya.
Penulis : Tricahyo
Editor : Heru