KINERJA

Ongkos Kerja Tak Dibayar, Proyek Balai Penyuluhan KB Banyuates Terancam Tidak Tuntas

215
×

Ongkos Kerja Tak Dibayar, Proyek Balai Penyuluhan KB Banyuates Terancam Tidak Tuntas

Sebarkan artikel ini
Warga hendak keluar dari Balai Penyuluhan KB di jalan raya Masaran Kecamatan Banyuates Kabupaten Sampang.

PETAJATIM.co, Sampang – Dinas Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Sampang. Tahun ini melaksanakan kegiatan pembangunan gedung tempat pertemuan balai penyuluhan KB kecamatan Banyuates.

Anggaran dalam kegiatan fisik tersebut Rp 178.865.000 bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) 2020. Berdasarkan papan informasi yang terpasang di lokasi. Proyek itu dikerjakan oleh CV Gerumuan alamat Desa Kamoning, Kecamatan Sampang. Sementara pelaksanaan proyek dimulai pada 30 Juni 2020.

Akan tetapi, proyek pembangunan gedung balai penyuluhan KB tersebut terancam tidak tuntas. Hal itu ada kaitannya dengan masalah pembayaran yang belum dilunasi oleh pihak pelaksana kepada pemborong.

Fakta tersebut terungkap dengan adanya pengumuman yang ditulis dikertas karton dan ditempel di pintu balai dan juga berdasarkan keterangan dari pihak balai.

Tulisan itu sengaja dibuat oleh pekerja proyek balai. Tujuannya sebagai informasi kepada pihak terkait bahwa proyek tersebut masih belum selesai sebab masih ada pembayaran dari pelaksana kepada pemborong yang belum lunas.

Kalimat yang tertera ditulisan itu isinya seperti ini. Pengumuman! Mohon maaf sebelumnya kepada pihak terkait. Bahwasanya pekerjaan ini belum selesai. Terutama pembayaran pelunasan kepada pihak kami selaku pekerjaan pemborong bawahan”.

Pantauan di lapangan. Proyek gedung balai penyuluhan KB Banyuates sampai saat ini belum selesai 100 persen. Ada sejumlah item pengerjaan yang belum dikerjakan yakni pemasangan kaca jendela, pengerjaan anak tangga dan perbaikan kusen pintu.

Khoirus Sakina selaku Koordinator Balai Penyuluh KB Kecamatan Banyuates membenarkan bahwa pengerjaan proyek gedung balai belum sepenuhnya selesai. Ada pekerjaan yang ditinggal dan belum selesai. Salah satunya, pemasangan kaca jendela di lantai dua.

Problem kenapa pekerjaan proyek terhenti ialah karena ada permasalahan antara pihak pelaksana proyek dengan pemborong.

“Sebenarnya kemarin kaca jendela di lantai dua itu sudah dipasang semua. Tapi tidak lama dicopot lagi karena infonya ada pembayaran yang belum dilunasi oleh rekanan,” katanya, Rabu (30/12/2020).

Disinggung terkait dengan adanya tulisan yang sengaja ditempel di pintu oleh tukang? Khoirus Sakina mengatakan bahwa tulisan yang ditempel di pintu balai tidak berpengaruh terhadap program atau kegiatan yang dilaksanakan di balai penyuluh KB.

“Kami tidak bisa berbuat banyak terkait dengan masalah proyek gedung balai ini. Tapi kami sudah melaporkan hal itu kepada p
Pimpinan atau Kepala Dinas KB dan P3A kabupaten Sampang,” ujarnya.

Menanggapi hal itu, anggota Komisi III DPRD Sampang Mohammad Farfar mengatakan bahwa, permasalahan tersebut menjadi tanggungjawab dari pihak pelaksana. Namun sebaiknya dinas terkait bisa ikut menyelesaikan.

“Sebenarnya permasalahan seperti itu sering terjadi di Sampang. Tapi dinas terkait seakan tidak mau ikut campur padahal itu berkaitan dengan program pembangunan yang dilaksanakan Pemkab,” tandasnya.

Penulis : Zainal Abidin
Editor : Heru