PERISTIWA

Pasien Klinik Sukma Wijaya Sampang Meninggal Setelah Operasi Hernia

465
×

Pasien Klinik Sukma Wijaya Sampang Meninggal Setelah Operasi Hernia

Sebarkan artikel ini
Klinik Sukma Wijaya di Jalan KH Agus Salim Sampang.

PETAJATIM.co, Sampang – Seorang pasien atas nama Bahri (64) warga asal kecamatan Omben, Kabupaten Sampang meninggal dunia setelah menjalani operasi hernia di Klinik Sukma Wijaya, jalan KH. Agus Salim Kelurahan Banyuanyar Kecamatan Sampang Kota, Sabtu (22/08/2020).

Namun pihak klinik berdalih bahwa kematian Bahri disebabkan karena serangan jantung dan juga faktor usia. Sementara dari pihak keluarga menuding jika penyebab kematian pasien dikarenakan pelayanan yang tidak maksimal.

Mujahid keluarga pasien menuturkan, pasien dibawa ke klinik Sukma Wijaya pada pukul 11.00 Wib karena sakit hernia. Setelah diperiksa dokter mengharuskan untuk dilakukan operasi. Pukul 13.00 pasien dibawa ke ruang operasi dan dua jam kemudian atau pukul 15.00 operasi selesai, dan pasien langsung dipindahkan ke ruang rawat inap.

Menurut dia, pada saat dipindah ke ruang rawat, kondisi pasien masih dalam keadaan sadar dan tidak mengeluh sakit. Tidak lama kemudian sejumlah perawat datang untuk menyuntikkan obat.

“Setelah disuntik pasien langsung kejang dan meninggal dunia. Kata perawat di sana meninggalkannya itu karena serangan jantung, padahal semasa hidup pasien tidak punya riwayat penyakit jantung,” tuturnya.

Mujahid menilai, klinik Sukma Wijaya tidak profesional dalam melayani pasien yang menjalani operasi hingga mengakibatkan kematian.

“Seharusnya setelah operasi selesai. Dokter itu memberi tahu kepada keluarga tentang bagaimana hasil operasinya dan juga kondisi pasien. Yang ada malah pasien langsung di tinggal dan hanya ditangani perawat,” katanya dengan nada kecewa.

Sementara itu, dr Zaky pemilik Klinik Sukma Wijaya membenarkan adanya pasien yang meninggal dunia setelah menjalani operasi hernia di kliniknya. Namun, untuk saat ini pihaknya belum bisa memberikan klarifikasi terkait dengan penyebab meninggalnya pasien tersebut.

“Kami masih akan berkoordinasi dengan perawat yang bertugas, Mungkin 2-3 hari lagi baru kami bisa memberikan klarifikasi,” tukasnya. (nal/her)