KINERJA

Pelabuhan Tanglok Dilengkapi Rambu Suar Apung Bantuan dari Dishub Jatim

138
×

Pelabuhan Tanglok Dilengkapi Rambu Suar Apung Bantuan dari Dishub Jatim

Sebarkan artikel ini
Aktivitas bongkar muat barang di Pelabuhan Tanglok di jalan Diponegoro Kecamatan Sampang.

PETAJATIM.co, Sampang – Keinginan nelayan di Kabupaten Sampang agar pelabuhan tanglok bisa dilengkapi dengan fasilitas rambu suar apung akhirnya bisa terwujud. Dinas Perhubungan (Dishub) Sampang sudah memasang rambu suar di pintu masuk pelabuhan.

Sekretaris Dinas Perhubungan (Dishub) Sampang Yulis Juwaidi membenarkan bahwa, pelabuhan tanglok sudah dilengkapi fasilitas rambu suar apung yang merupakan bantuan dari Dishub Jatim.

“Rambu suar apung bantuan dari Dishub Jatim sudah dipasang di pintu masuk pelabuhan,” katanya, Selasa (04/08/2020).

Ia mengatakan, permohonan bantuan rambu suar apung untuk pelabuhan diajukan pada 2019 lalu. Ada lima pelabuhan di Kota Bahari yang diajukan bantuan yakni pelabuhan tanglok, Camplong, Nepa, Ketapang dan Sokobanah.

“Dari lima pengajuan baru satu yang terealisasi,” terang Yulis.

Mantan Kabag Humas Setdakab Sampang itu menjelaskan, rambu suar tersebut penting. Mengingat alat itu merupakan sarana prasarana atau alat navigasi pelayaran yang dapat membantu nelayan mengetahui arah posisi pintu masuk pelabuhan. Didampingi itu juga untuk mengetahui apakah ada bahaya atau rintangan yang dapat membahayakan kapal. Misalnya batu karang air dangkal dan bahaya lainnya.

Pemasangan rambu suar apung di pelabuhan diatur dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 25 Tahun 2011 tentang Sarana Bantu Navigasi Pelayaran. Permen tersebut diperkuat dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 5 Tahun 2010 tentang Kenavigasian.

“Alat itu berfungsi untuk meningkatkan keselamatan nelayan saat berlayar dan menunjang efisiensi lalu lintas kapal di laut,” ucapnya.

Sementara itu, Abdulloh (47) seorang nelayan yang ditemui di pelabuhan tanglok mengaku senang dan sangat terbantu dengan adanya rambu suar apung yang terpasang di pintu masuk pelabuhan.

Menurutnya, dengan adanya rambu itu nelayan bisa mudah mengetahui arah menunju pintu masuk pelabuhan khususnya saat malam hari.

“Sebelumnya kami menandai pintu masuk pelabuhan dengan memasang rakitan bambu,” kata Abdullah. (nal/her)