PERISTIWA

Pelacakan Kasus Keracunan 2 Bocah Balita Oleh Puskesmas Ketapang di Klinik Al Madina

148
×

Pelacakan Kasus Keracunan 2 Bocah Balita Oleh Puskesmas Ketapang di Klinik Al Madina

Sebarkan artikel ini

PETAJATIM.co, Sampang – UPTD Puskesmas Ketapang melakukan pelacakan kasus keracunan makanan yang dialami 2 bocah balita kakak brradik asal Desa Karanganyar, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang di Klinik Al Madina, Ketapang. Selasa (9/3/2021).

Setelah menjalani perawatan di salah satu perawat setempat kondisi ke dua bocah tersebut tidak kunjung membaik, maka pihak keluarga berinsiatif membawa berobat ke Klinik Al Madina di Ketapang untuk mendapat perawatan khusus.

Kepala UPTD Puskesmas Ketapang , Susyati menyampaikan, ternyata kemarin  sekitar pukul 4 sore atas nama  Aldo (3,5) mengalami  muntah muntah  lagi, kemudian dibawa ke dukun disekitar desa.

Namun, setelah dibawa ke dukun tidak ada perkembangan, kemudian keluaraga korban membawa ke 2 bocah tersebut ke Klinik Al Madinah di Ketapang.

“Kami dalam pelacakan kasus keracunan yang dialami ke 2 bocah balita tersebut melakukan tanya jawab untuk mengetahui kronologis kejadian sehingga menyebabkan ke 2 bocah mengalami keracunan,” terangnya.

Menurut keterangan keluarga, 2 pasien kakak adik mengkonsumsi jajanan instan lalu mengalami mual muntah, panas, dan diare setelah mengkonsumsi jajanan instan.

Karena pasien sering muntah keluarga merujuk pasien ke klinik Al Madinah. Setelah mendapat perawatan, hasil observasi hari ini Selasa tgl 9 Maret 2021, kondisinya sudah membaik.

“Dua bocah yang mengalami keracunan atas nama Anggita (20) bulan, dan Aldo (3.5) tahun,” paparnya.

Untuk pelacakan kasus keracunan ini , pihaknya sudah menugaskan bidan desa untuk membeli jajanan tersebut yang menyebabkan keracunan terhadap ke 2 bocah tersebut untuk dijadikan sample bila diperlukan.

Kami menyarankan kepada pasien dan orang tua  untuk lebih berhati-hati saat memberikan jajanan kepada anaknya. Serta cek tanggal kadaluarsa setiap membeli makanan. Serta menjaga kebersihan diri, seperti rutin memotong kuku,” pungkasnya.