KINERJA

Pemprov Jatim Lelang Tender DED Dermaga Plengsengan Pelabuhan Taddan Senilai Rp 200 Juta

235
×

Pemprov Jatim Lelang Tender DED Dermaga Plengsengan Pelabuhan Taddan Senilai Rp 200 Juta

Sebarkan artikel ini
Warga hendak memasuki Pelabuhan Taddan, Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang.

PETAJATIM.co, Sampang – Proyek Pembangunan Dermaga Plengsengan Pelabuhan Taddan, Kecamatan Camplong Kabupaten Sampang, direncanakan oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dengan anggaran sebesar Rp 30 miliar mulai terealisasi.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) melalui Dinas Perhubungan (Dishub) telah mengumumkan tender Detail Engineering Design (DED) atau perencanaan gambar kerja detail bangunan proyek tersebut melalui sistem Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Provinsi Jatim dengan alokasi anggaran senilai Rp 200 juta.

Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (KUPP) Branta Edi Kuswanto mengatakan, tender DED proyek dermaga plengsengan Pelabuhan Taddan sepenuhnya dijalankan Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jatim. Sebab lembaganya tidak menyediakan anggaran untuk perencanaan proyek infrastruktur pelabuhan.

Edi mengaku sampai saat ini pihaknya belum pernah melakukan pertemuan dengan Tim Dishub Jatim untuk membahas terkait dengan detail layout perencanaan proyek tersebut. Namun, pihaknya tetap menginginkan agar DED tersebut sesuai dengan Rencana Induk Proyek (RIP) dari Kemenhub.

“Kami juga baru tahu hari ini kalau ternyata DED nya sudah dilelang,” ucapnya, Rabu (17/06/2020).

Edi mengatakan, proyek pembangunan dermaga plengsengan di pelabuhan tersebut merupakan kebutuhan mendesak yang harus dilaksanakan. Tujuannya, agar kapal – kapal besar bisa mudah bersandar di pelabuhan.

“Pembangunan dermaga plengsengan pelabuhan Taddan sudah diakomodir Kementerian. Jika DED sudah rampung, maka ada kemungkinan di 2021 mendatang proyek fisiknya bisa mulai dikerjakan,” ujarnya.

Lebih jauh Edi mengatakan, nilai anggaran Rp 30 miliar dari Kementerian itu tidak hanya digunakan untuk membangun dermaga plengsengan. Tapi juga akan digunakan untuk membangun sejumlah infrastruktur atau fasilitas yang lain. Misalnya, terminal penumpang, ruang tunggu dan Musola.

“Tidak kalah penting lagi adalah penyediaan satrol penghubung dari darat kelaut. Karena jarak antara pintu gerbang pelabuhan dengan dermaga cukup jauh yakni sekitar 1,8 kilometer,” pungkasnya. (nal/her)