KRIMINAL

Penemuan Mayat Diduga Korban Pembunuhan, Gemparkan Warga Desa Tamberu Laok, Sokabanah

60
×

Penemuan Mayat Diduga Korban Pembunuhan, Gemparkan Warga Desa Tamberu Laok, Sokabanah

Sebarkan artikel ini
Penemuan mayat yang tergeletak ditengah jalan sempat mengemparkan warga Desa Tamberu Laok Sokobanah

petajatim.co, Sampang – Warga Desa Tamberu Laok, Kecamatan Sokobanah, Sampang, digemparkan dengan penemuan mayat yang tergeletak di tengah jalan. Di duga mayat tersebut merupakan korban pembunuhan, karena terdapat luka-luka akibat senjata tajam maupun pukulan benda tumpul disekujur tubuhnya.

Menurut keterangan Kapolsek Sokabanah, Iptu Ari Widiartono disampaikan melalui Kasubag Humas Polres Sampang, Aipda Yoyok YP, setelah mendapat laporan dari warga setempat Polsek Sokobanah langsung menuju Tempat Kejadian Perkara (TKP) di Dusun Duwet Rajeh, Desa Tamberu Laok.

“Mayat itu ditemukan pada hari Jum’at (29/11/2019) kemarin sekitar pukul 11.30, dengan kondisi tubuh penuh dengan bekas luka tusukan, ” ungkap Aipda Yoyok, Sabtu (30/11/2019).

Yoyok menerangkan, setelah petugas melakukan olah TKP, akhirnya identitas korban yang diduga menjadi korban pembunuhan tersebut diketahui bernama Tora’i (55) asal Desa Sokabanah Laok Kecamatan Sokabanah. Dari keterangan yang berhasil dihimpun, korban sehari-harinya bekerja sebagai petani.

“Korban pada saat ditemukan memakai sarung warna hijau dan baju batik dengan corak warna merah dan putih. Diduga korban hendak berangkat ke Masjid untuk melaksanakan sholat Jum’at,” terangnya.

Berdasarkan hasil pemeriksaan dan melakukan visum oleh petugas Puskesmas Tamberu Barat, tambah dia, dugaan kuat korban dibunuh karena dibeberapa tubuhnya terdapat luka-luka. Yaitu lebam pada pipi bagian kanan dan leher bagian belakang, demikian pula dibagian punggung belakang mengalami luka lecet dan lebam, bahkan juga terdapat luka sobek pada semua jari kiri, serta luka lecet di kedua sendi lutut.

“Sejauh ini petugas belum dapat memberikan keterangan tentang motif penganiayaan yang menyebabkan hilangnya nyawa Tora’i tersebut. Karena masih dalam proses pulbaket, serta melaksanakan penyelidikan lebih lanjut,” pungkasnya. (tricahyo/her)