DAERAHDESAPOLITIK

Pengakuan Mantan Kades di Sampang Soal Rekaman Suara yang Viral : Saya Tidak Tahu

422
×

Pengakuan Mantan Kades di Sampang Soal Rekaman Suara yang Viral : Saya Tidak Tahu

Sebarkan artikel ini
Mantan Kades Jrangoan Kecamatan Omben, Sampang Ali Mustofa dalam satu kegiatan (Dok).

PETAJATIM.CO || Sampang – Mantan Kepala desa (Kades) Jrangoan, Kecamatan Omben Ali Mustofa, mengaku tidak mengetahui adanya voice note atau rekaman suara tentang pergantian penjabat (Pj) Kades Jrangoan yang diduga dirinya viral di media sosial.

“Saya tidak tahu, saya belum lihat beritanya,” ujar Ali Mustofa melalui sambungan selulernya, Minggu (16/6/2024).

Mustofa bahkan mengatakan bahwa sampai saat ini di desa Jrangoan belum ada pergantian Pj Kades.

“Kenapa dengan Pj Kades Jrangoan. Kan belum ada pergantian Pj,” katanya.

Seperti sebelum ini diberitakan, sebuah voice note atau rekaman suara yang diduga merupakan salah satu mantan kepala desa (Kades) di Kecamatan Omben mengancam akan mengatur dan mengendalikan pengelolaan keuangan dana desa (DD) dan anggaran dana desa (ADD) tersebar luas.

Voice note itu tersebar luas di aplikasi WhatsApp pada Sabtu 15 Juni 2024, terdengar suara seorang pria yang diduga sebagai mantan Kades Jrangoan Ali Mustofa.

Begini bunyi rekaman suara itu : 

“Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, kepada teman-teman seperjuangan khususnya mantan kepala desa atau yang menangani Pj desa. Ini Pj Kades Jrangoan penggantinya sudah ada dan sudah diantar sowan ke beliau dan alhamdulillah diterima dengan baik oleh beliau. Tapi urusan Pilkada, urusan bupati, desa Jrangoan 99 persen tetap Aba Idi.

“Yang kedua, Pj ini oleh saya pribadi tidak begitu dihiraukan, dan akan dibuktikan agar jadi contoh kalau memang nanti betul-betul ini yang menjadi Pj desa, walaupun uang seribu rupiah Pj ini tidak akan pegang. Ini biar teman-teman yang lain tetap tegar, jadi kalau kita tetap kompak dan solid Pj desa tidak akan ada gunanya. Baik itu pada program atau keuangan desa dan ke masalah politik tidak akan ada imbasnya, ” katanya.

“Saya sampaikan kepada tretan-tretan semua bahwa Pj itu sama sekali tidak ada hak untuk mengatur DD/ADD yang ada, Pj hanya bisa mengelola, ini saya sampaikan supaya tretan-tretan semua tidak bingung dengan urusan Pj desa. Intinya semua tetap tergantung kita, jadi kita harus tetap bergerak, jaga desa agar tetap kondusif, samakan visi dan misi dengan tokoh masyarakat setempat. Insyaallah walaupun Pj Jrangoan diganti sampai 10 kali sebelum Pilkada, 99 persen tetap Aba Idi. Soal pengelolaan DD/ADD ini saya berjanji walaupun seribu rupiah Pj tidak akan pegang. Saya jamin itu,” cetusnya.