PETAJATIM.co, Sampang – Kasus penyimpangan pendistribusian pupuk bersubsidi jenis ZA sebanyak 160 karung atau 8 ton dari Madura ke Kabupaten Blora, Jawa Tengah, mendapat atensi dari Kepolisian Resort (Polres) Sampang.
Polres mulai melakukan penelusuran dugaan adanya kebocoran pupuk bersubsidi di Kota Bahari. Sebab, mobil truk yang mengangkut pupuk bersubsidi tersebut diketahui berasal dari Kecamatan Tambelangan.
Kapolres Sampang AKBP Abdul Hafidz menjelaskan, kasus penyimpangan pendistribusian pupuk bersubsidi terungkap setelah Polres Blora berhasil membekuk dua orang pelaku saat sedang mengangkut pupuk bersubsidi.
Pelaku diamankan di Desa Bangkleyan, Kecamatan Jati, Kabupaten Blora pada Rabu (27/01/2021) sekitar pukul 04.00 WIB dini hari.
“Saat ini perkara itu ditangani Polres Blora. Tapi kami juga tengah melakukan penelusuran dugaan kebocoran pupuk bersubsidi di 14 Kecamatan,” terangnya, Kamis (18/02/2021).
Hafidz mengatakan bahwa, sampai saat ini pihaknya masih terus berkoordinasi dengan Polres Blora untuk penghimpunan data yang dibutuhkan. Terutama data kuota pupuk bersubsidi di Sampang.
“Kami tetap mendukung proses penegakan hukum di Polres Blora. Kami sudah perintahkan Reskrim untuk mengumpulkan data-data yang dibutuhkan Polres Blora,” kata Hafidz
“Data itu nantinya juga akan dijadikan sebagai dasar dalam menjaga stabilitas ketersediaan pupuk subsidi di Sampang,” imbuhnya.
Terpisah, Bupati Sampang H Slamet Junaidi mengatakan bahwa, Sampang mendapatkan kuota pupuk bersubsidi terbanyak dibandingkan 3 Kabupaten lain di Madura.
Meski demikian, hingga kini masih banyak pupuk bersubsidi yang belum terdistribusikan kepada petani. Para petani mengeluh kesulitan untuk bisa mendapatkan pupuk bersubsidi.
Oleh karena itu, pihaknya meminta kepada aparat penegak hukum (APH) dan Polisi untuk segera menyelidiki dugaan kebocoran pupuk bersubsidi di Sampang.
“Kami juga akan melakukan penelusuran ke distributor dan seluruh kios pupuk yang ada di Sampang,” tandasnya.
Penulis : Zainal Abidin
Editor : Heru