PETAJATIM.co, Sampang – Pada 2019 lalu Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sampang melaksanakan proyek pembangunan pondok bersalin desa (Polindes) Kembang Jeruk, Kecamatan Banyuates. Namun, proyek yang menelan dana APBD Rp 272 juta itu masih menyisakan permasalahan.
Sampai saat ini bangunan polindes tersebut belum bisa ditempati lantaran ongkos pemborong belum dibayar. Berdasarkan data yang dihimpun media Petajatim, proyek polindes Kembang Jeruk dikerjakan oleh CV Sembilan Saudara.
Solehodin, pemborong proyek polindes Kembang Jeruk menuturkan sebelum pembangunan polindes itu dikerjakan, ia dihubungi oleh Kepala desa (Kades) Kembang Jeruk Suhaimi, dan ditawarkan untuk mengerjakan proyek tersebut dengan sistem kerja borongan. Nilai pembayaran yang disepakati Rp 185 juta. Namun setelah proyek itu selesai, ia hanya menerima uang Rp 150 juta.
“Sisa uang yang belum dibayar Rp 35 juta, mungkin bagi Kades uang segitu kecil, tapi bagi saya itu besar,” ujar Solehodin kepada wartawan Petajatim.co, Senin (12/6/2023).
Solehodin mengaku sudah berulang kali menagih sisa pembayaran tersebut ke Kades Kembang Jeruk. Namun bukan pembayaran yang diberikan, tetapi hanya janji dengan alasan dana proyek belum cair.
“Kalau tak kunjung dibayar, terpaksa saya akan datangi kantor Dinkes Sampang, kalau perlu saya adukan personal ini ke Bupati, karena ini sudah lama, lebih dari tiga tahun, dan rasanya tidak mungkin kalau sampai sekarang dananya belum cair,” katanya.
Sementara itu, Kades Kembang Jeruk Suhaimi saat dikonfirmasi memilih irit berbicara. Ia mengakui bahwa masih mempunyai hutang kepada pemborong proyek polindes dan berjanji akan segera membayar. “Secepatnya akan saya bayar,” janjinya.
Penulis : Zainal Abidin