DESAHUKUM DAN PEMERINTAHANPOLITIK

Sampang Digoyang Isu Jual-Beli Jabatan Pj Kades, Kontraktor hingga Elite Parpol Diduga Ikut Cawe-cawe

298
×

Sampang Digoyang Isu Jual-Beli Jabatan Pj Kades, Kontraktor hingga Elite Parpol Diduga Ikut Cawe-cawe

Sebarkan artikel ini
Kantor Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Sampang yang beralamat di Jalan Jaksa Agung Suprapto, Sampang.

PETAJATIM.CO || Sampang – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang tengah digoyang dengan isu jual-beli jabatan Pj Kepala desa (Kades), Selasa (8/4/2025).

 

Rumor jual beli jabatan Pj Kades ini kali pertama meledak di wilayah kecamatan Banyuates. Isu itu dengan cepat tersebar luas di jagat maya dan menjadi topik pembicaraan di warung kopi.

 

Konon bagi pejabat yang ingin menduduki posisi jabatan Pj Kades, maka siap-siap merogoh kocek hingga ratusan juta rupiah.

 

Kabar yang beredar juga menyebutkan bahwa dalam penentuan pergantian Pj kades di kecamatan Banyuates ada campur tangan kalangan kontraktor dan elite partai politik (parpol). Suara mereka adalah suara penguasa. Bahkan Tim Evaluasi Kinerja Pj Kades Kabupaten Sampang kalah kuat sama mereka.

 

Pembicaraan tentang pergantian Pj kades di kecamatan Banyuates terjadi di rumah seorang kontraktor berinisial (N). Dalam pertemuan itu, ada camat dan elite parpol di Sampang berinisial (SN).

 

Sementara itu, Bupati Sampang Slamet Junaidi menampik rumor atau tudingan tersebut. Ia memastikan bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang bersih dari praktik tercela tersebut.

 

Kendati demikian, Bupati mengimbau kepada masyarakat untuk segera melaporkan jika menemukan pejabat nakal, termasuk melakukan praktik jual beli jabatan kepala sekolah dan Pj Kepala desa.

 

“Kalau masyarakat menemukan ada pejabat nakal atau oknum yang memperjual belikan jabatan segera laporkan kepada kami atau langsung ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Sampang,” katanya.

 

Sementara itu, kebijakan pergantian Pj Kades di Kecamatan Banyuates memicu gelombang protes dari masyarakat setempat. Aliansi Banyuates Tangguh (Alibata) berencana menggelar aksi demonstrasi besar-besaran di depan kantor kecamatan sebagai bentuk penolakan terhadap evaluasi dan pergantian Pj Kades yang dinilai tidak transparan.

 

Menurut informasi yang diterima, aksi demonstrasi tersebut dijadwalkan akan berlangsung pada Rabu, 9 April 2025, mulai pukul 09.00 WIB hingga selesai. Diperkirakan sekitar 2.000 massa akan turun ke jalan dan mengepung kantor Kecamatan Banyuates untuk menyampaikan aspirasi mereka.