petajatim.co, Sampang – Kabid Pelayanan dan Rehabilitasi, Dinas Sosial (Dinsos) Sampang, Zainal Muttaqin, menyatakan, sejak Pemerintah mengeluarkan UU No. 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabiltas, maka bagi para penyandang disabilitas jangan merasa minder atau rendah diri. Karena mereka mempunyai hak yang sama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Penerapan Sistim Informasi Manajemen Penyandang Disabilitas (SIM PD) bertujuan agar semua penyandang disabilitas di Kabupaten Sampang bisa terdata. Sehingga kedepannya akan memiliki Kartu Penyandang Disabilitas (KPD), ” jelas Zainal Mutaqqin, saat membuka sosialisasi SIM PD di Kecamatan Karang Penang, Rabu (9/10/2019) kemarin.
Ia menegaskan, fungsi SIM PD diharapkan jika ada bantuan dari pemerintah untuk penyandang disabilitas bisa tepat sasaran. Tidak diputar-putar atau dialihkan ke orang lain, karena dengan SIM PD sudah jelas kordinat dan titik lokasi para penerima manfaat.
Sementara itu Humas Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Sampang, Tricahyo Slamet Widodo, menyampaikan, bahwa SIM PD dapat memberikan manfaat terhadap penyandang disabilitas dalam berbagai pelayanan publik.
“SIM PD memudahkan pendataan dan menentukan program kegiatan sesuai ragam disabilitasnya sesuai data yang tertera di KPD,” paparnya.
Senada diutarakan Tenaga Kesejahtraan Sosial Kecamatan (TKSK) Karang Penang, Midud, ia mengatakan, bahwa jumlah penyandang disabilitas di Kecamatan Karang Penang sebanyak 226 orang, baik disabilitas ringan dan berat.
“Kategori disabilitas ringan termasuk disabilitas produktif yang nantinya kami akan mengajukan proposal terkait pelatihan. Agar hidupnya tidak tergantung pada orang lain walau dengan segala keterbatasannya, maka mereka harus mempunyai keterampilan. Sehingga bisa menciptakan lapangan kerja baru, ” ujar Midud.
Dalam kegiatan sosialisasi tersebut, juga dihadiri komunitas penyandang disabilitas Kecamatan Karang Penang yang tergabung dalam Paguyuban Luar Biasa (Palubi) yang diketuai Taufiq Rahman. (tricahyo/her)
