DAERAHPOLITIKREGIONAL

Soal Dugaan Pemotongan Anggaran KPPS, KPU Sampang Bakal Panggil PPK Tambelangan

239
×

Soal Dugaan Pemotongan Anggaran KPPS, KPU Sampang Bakal Panggil PPK Tambelangan

Sebarkan artikel ini
Ketua KPU Sampang Addy Imansyah saat diwawancarai wartawan di ruang kerjanya.

PETAJATIM.CO, Sampang – Dugaan adanya pemotongan anggaran KPPS di kecamatan Tambelangan, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur sampai ke telinga Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sampang.

 

KPU berencana akan memanggil ketua Panitia Penyelenggara Kecamatan (PPK) dan PPS Tambelangan untuk diminta klarifikasi terkait dugaan adanya pemotongan tersebut.

 

“Sejauh ini belum ada laporan resmi dari PPK maupun PPS Tambelangan terkait dugaan adanya pemotongan anggaran KPPS, karena itu nanti kita evaluasi PPK Tambelangan,” kata Ketua KPU Sampang Addy Imansyah, Kamis (29/2/2024).

 

Addy Imansyah mengatakan, anggaran KPPS itu di salurkan oleh KPU melalui rekening PPS. Penggunaan anggaran KPPS ruang lingkupnya itu di tempat pemungutan suara (TPS). Mulai dari pendirian TPS, sewa printer, dan operasional PPS.

 

“Sejauh pengamatan kami memang tidak ada anggaran untuk konsumsi. Tapi, tidak dibenarkan juga kalau misalkan anggaran KPSS dipakai untuk keperluan di luar lingkup TPS,” katanya.

 

Sebelumnya, dugaan pemotongan anggaran KPPS di kecamatan Tambelangan mencuat. Pemotongan tersebut dilakukan oleh PPS dengan dalih untuk pengamanan dan keamanan.

 

Pemotongan anggaran tersebut dilakukan terhadap 157 TPS yang ada di Tambelangan. Nominalnya mencapai Rp 1 juta per TPS. Uang itu dikumpulkan oleh PPS dan disektor ke PPK.

 

Ketua PPK Tambelangan, Pusilan saat dikonfirmasi membantah dugaan adanya pemotongan anggaran di KPPS.

 

“Informasi itu tidak benar, tidak ada pemotongan anggaran KPPS,” katanya, Rabu 28 Februari 2024.

 

Pusilan menyebut, pihaknya tidak melakukan pemotongan anggaran KPPS. Melainkan hanya meminta partisipasi atau sumbangan dari semua PPS untuk kebutuhan biaya konsumsi petugas keamanan atau polisi yang berjaga selama pemilu berlangsung.

 

“Kami tidak ada anggaran untuk makan dan minum petugas keamanan, makanya kami minta sumbangan ke teman-teman PPS, tapi kami tidak menekan harus sekian, ada PPS yang nyumbang Rp 200 ribu dan ada juga yang Rp 300 ribu,” ujar Pusilan.

 

Reporter : Zainal Abidin