KINERJA

Tak Ada Anggaran Pemeliharaan, Kondisi Halte Di Sampang Dibiarkan Rusak Dan Tak Terawat

25
×

Tak Ada Anggaran Pemeliharaan, Kondisi Halte Di Sampang Dibiarkan Rusak Dan Tak Terawat

Sebarkan artikel ini
Halte Di Jalan raya Ketapang Barat, Kecamatan Ketapang kondisinya memprihatinkan karena minim perawatan

petajatim.co, Sampang – Kondisi sejumlah halte yang ada di Sampang sangat memprihatinkan karena tidak mendapatkan perhatian serius dari Pemkab Sampang. Buktinya, banyak halte rusak dan tak terawat, ironisnya lagi selama ini Dinas Perhubungan (Dishub) ternyata tidak pernah menganggarkan dana untuk program pemeliharaan halte.

Data yang dihimpun petajatim.co, jumlah halte di Kota Bahari sebanyak 14 titik. Perinciannya, tujuh halte di Kecamatan Kota Sampang, sementara sisanya tersebar di kecamatan Camplong, Torjun, Tambelangan, Robatal, Ketapang, dan Banyuates. Karena dibiarkan tak terurus sehingga kondisi sebagian halte sudah rusak, misalnya halte di Jalan Diponegoro dan Jalan Syamsul Arifin.

Kasi Angkutan dan Keselamatan Jalan Dishub Sampang, Heri Budianto menjelaskan, selama ini Instansinya berupaya membangun halte di seluruh kecamatan. Setiap wilayah dibangun minimal satu halte. Pembangunan halte ditempatkan di depan kecamatan, sekolah, dan pasar. Tujuannya, memberikan pelayanan kepada masyarakat yang mengunakan jasa transportasi

“Sebenarnya upaya pembangunan halte terus diprogramkan. Karena kami ingin di setiap kecamatan ada halte supaya masyarakat yang ingin bepergia mengunakan jasa kendaraan umum bisa terlayani,” jelas Heri Budianto, Rabu (06/11/19)

Heri mengakui bahwa saat ini kondisi sebagai halte sudah rusak dan tak terawat. Namun Dishub tidak bisa melakukan perbaikan dan pemeliharaan, karena memang tidak ada alokasi anggaran untuk perawatan.

“Selama ini kami tidak pernah menganggarkan dana untuk program pemeliharaan halte, sehingga kami bisa berbuat apa jika ada halte yang rusal, ” katanya.

Dia mengungkapkan, pihaknya sudah mengajukan anggaran sebesar Rp 60 juta kepada Badan Pengelolaan Pendapatan Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD) Sampang untuk program pemeliharaan halte pada 2017-2018 lalu. Tapi, pengajuan tersebut ditolak karena Pemkab lebih memprioritaskan program pemasangan lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) dan rambu lalu lintas.

“Bukannya kami tutup mata tidak memperbaiki halte yang sudah rusak tersebut. Tapi mau bagaimana lagi kalau anggaranya memang tidak ada, jadi kami hanya bisa berharap semoga tahun depan ada pos anggaran untuk pemeliharaan halte,” ujarnya.

Syaiful Bahri, 31, warga Desa Ketapang Barat, Ketapang mengaku senang dengan keberadaan halte di wilayahnya. Menurutnya halte sangat membantu warga dan siswa saat menunggu angkot, juga bisa menjadi tempat istirahat bagi para pengendara. Untuk itu dia berharap agar Pemkab bisa merawat fasilitas umum tersebut dengan baik. Jika tidak, khawatir halte itu cepat rusak.

“Sayang sekali kalau halte itu tidak dirawat, karena untuk membangunnya pasti mengeluarkan dana yang cukup besar,” tandasnya. (nal/her)