KINERJA

Warga 2 Desa Di Kedungdung Terisolir Akibat Jembatan Penghubung Ambruk Tak Kunjung Diperbaiki

30
×

Warga 2 Desa Di Kedungdung Terisolir Akibat Jembatan Penghubung Ambruk Tak Kunjung Diperbaiki

Sebarkan artikel ini
Kondisi jembatan di Desa Batu Poro Barat, Kecamatan Kedungdung yang rusak parah

petajatim.co, Sampang – Jembatan penghubung Desa Batu Poro Barat dan Batu Poro Timur, Kecamatan Kedungdung rusak parah. Bangunan jembatan yang terletak di dusun Seloros itu ambruk, dan tidak bisa dilewati warga.

Informasi yang dihimpun petajatim.co, kerusakan jembatan sepanjang 20 meter itu sudah terjadi hampir dua tahun. Ironinya sampai saat ini pemerintah terkesan tutup mata karena tak kunjung melakukan perbaikan, padahal keberadaan jembatan itu sangat dibutuhkan warga setempat sebagai akses utama menghubungkan antara desa setempat.

Rosi, (32) warga setempat menuturkan, dulu jembatan tersebut merupakan akses utama bagi warga Desa Batu Poro Barat dan Batu Poro Timur untuk menuju berbagai tempat. Misalnya, ke pasar, sekolah, dan tempat -tempat lainnya.

Bahkan, kata Rosi, selama ini jembatan itu juga menjadi jalur alternatif bagi para pengendara dari Desa Lar – lar Kecamatan Banyuates yang ingin pergi ke Kota Sampang.

“Tapi sejak awal 2019 jembatan itu sudah rusak parah dan tidak bisa dilewati. Jangankan pengendara, pejalan kaki saja takut lewat di situ,” tuturnya. Minggu (8/12/19).

Dirinya berharap ada perhatian dari pemerintah terhadap infrastruktur tersebut. Baik pemerintah desa, kecamatan, dan kabupaten. Sebab, kerusakan jembatan itu mengakibatkan warga Desa Batu Poro Barat dan Batu Poro Timur terisolir. Aktivitas dan perekonomian warga juga menjadi terganggu.

“Warga yang ingin bepergian harus mencari jalan lain yang jarak tempuhnya lebih jauh. Kami harap pemerintah bisa segera memperbaiki jembatan itu. Karena ini berkaitan dengan keselamatan dan kesejahteraan masyarakat,” katanya.

Sementara itu, Camat Kedungdung Arif Purna Hermawan berdalih hingga saat ini pihaknya belum mendapat laporan terkait dengan kerusakan jembatan penghubung di desa tersebut.

Namun ia berjanji akan segera meninjau lokasi jembatan, dan melihat apakah jembatan tersebut merupakan infrastruktur jalan desa atau poros desa.

“Besok kita tinjau lokasi. Kalau jembatan itu masuk jalan desa, maka perbaikan menjadi tanggung jawab pemerintah desa (Pemdes) setempat. Tapi kalau masuk poros desa, perbaikan jembatan akan diajukan ke Kabupaten,” tukasnya. (nal/her)