KESEHATAN

1.476 Bumil Di Kabupaten Sampang Mendapat Bansos PKH

37
×

1.476 Bumil Di Kabupaten Sampang Mendapat Bansos PKH

Sebarkan artikel ini
Beberapa ibu hamil (bumil) sedang memeriksakan kandungannya di rumah sakit

petajatim.co, sampang – Sebanyak 1.476 ibu hamil (bumi) di Kabupaten Samping menerima Bantuan Sosial (Bansos) melalui Program Keluarga Harapan (PKH). Program tersebut salah satunya bertujuan untuk mengurangi tingkat kematian ibu dan bayi.

Data Dinas Sosial (Dinsos) Sampang menyebutkan, jumlah bumil yang berhak mendapatkan bantuan tersebut mencapai 1.476 orang. Dengan rincian, antara lain bumil di Kecamatan Banyuates 77 orang, Camplong 110 orang, Jrengik 22 orang, Karang Penang 231 orang, Kedungdung 126 orang, Ketapang 44 orang dan Omben 295 orang.

Lalu di Kecamatan Pangarengan 45 orang, Robatal 99 orang, Kota Sampang 174 orang, Sokobanah 6 orang, Sreseh 12 orang, Tambelangan 151 orang dan terakhir di Kecamatan Torjun sebanyak 84 bumil.

Plt (Pelaksana Tugas) Kabid Perlindungan dan Jaminan Sosial (Linjamsos) Dinsos Sampang, Sri Sunarsih menyatakan, kegiatan Bansos PKH untuk bumil tersebut merupakan pengembangan dari komponen penerima PKH. Dengan nilai bantuan untuk setiap KPM (Keluarga Penerima Manfaat) menerima bantuan sebesar Rp 2,4 juta per tahun.

“Proses pencairannya uangnya dilakukan dalam empat tahap. Untuk saat ini sudah memasuki pencarian tahap 3 di tahun 2019,” terang Sri Sunarsih kepada petajatim.co, Rabu (18/09/19).

Dikatakan, bansos PKH bumil bertujuan untuk menjaga kesehatan kehamilan ibu dan bayi. Sedangkan dana yang diterima digunakan untuk biaya pemeriksaan rutin bumil ke Posyandu atau Puskesmas, selain itu digunakan untuk biaya melahirkan ke bidan, maupun pemeriksaan kesehatan bayi mulai usia 0 – 11 bulan, membeli kebutuhan bayi dan untuk imunisasi dasar lengkap

“Setiap bulan KPM harus aktif memeriksakan kesehatan kehamilan ke Posyandu. Di situ ada pendamping yang akan mengecek keaktifan bumil,” ujarnya.

Sementara itu Ketua DPRD Sampang, Fadol, menyatakan, pihaknya meminta agar Dinsos bekerja secara maksimal dalam merealisasikan kegiatan Bansos PKH tersebut. Salah satunya dengan melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat terkait dengan tujuan dan manfaat program harus diperbanyak, sehingga program tepat guna dan tepat sasaran.

“Bansos PKH bumil merupakan salah satu upaya pemerintah dalam mencegah terjadinya kasus kematian ibu dan bayi. Jadi realisasi kegiatan harus benar-benar dilaksanakan secara optimal,” tandasnya. (nal/her).