petajatim.co, Sampang – Pasca konflik yang berbau SARA (suku, ras dan agama) di Wamena Papua, eksodus para pengungsi asal Sampang terus berdatangan. Untuk gelombang ke 4 kali ini perantau yang mengadu nasib di tanah Papua sebanyak 11 orang yang dipulangkan ke daerah asalnya kebanyakan dari Desa Rabasan, Kecamatan Camplong.
Bupati Sampang H Slamet Junaedi, turun langsung dalam menangani para korban kerusuhan dengan menjemput mereka di Bandara Juanda Surabaya tepatnya di Media Center. Orang nomor satu di Kabupaten Sampang itu memerintahkan aparatur terkait untuk membantu korban dipulangkan sampai di tempat tujuan kampung halamannya, Jumat (4/10/2019) dini hari.
“Bupati Sampang H Slamet Junaedi mendampingi para pengungsi yang tiba di Bandara Juanda. Dari 11 orang tersebut, tercatat ada 6 orang di jemput sendiri oleh keluarganya, sedangkan sisanya 5 orang pulang ke Sampang. Saat memantau kondisi pengungsi, Bupati memberikan tali asih kepada mereka,” jelas Fatah, Kasi PSKBS ( Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial) Dinas Sosial Sampang.
Dia menambahkan, untuk mempermudah proses pemulangan maka petugas Dinsos melakukan pendataan terhadap korban, dengan mencatat indentitasnya, mulai dari nama dan alamat yang jelas.
“Selain mempermudah dalam proses pemulangan, data tersebut dapat digunakan untuk mengetahui data jumlah pengungsi yang telah di pulangkan. Termasuk juga kita juga terus memantau apakah masih ada korban yang belum di evakuasi dari daerah konflik, ” tukasnya. (tricahyo/her)